Garuda Indonesia Ingin Batalkan Pesanan Boeing Max 8

Pesawat Boeing 737 Max 8 milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, 13 Maret 2019.

Garuda Indonesia ingin membatalkan pemesanan 49 jet Boeing 737 Max 8, dengan menyebut hilangnya kepercayaan publik terhadap pesawat tersebut setelah dua kecelakaan yang melibatkan pesawat itu dalam enam bulan ini.

Ini merupakan pengumuman pembatalan pertama setelah pesawat model baru Boeing itu dihentikan untuk sementara pengoperasiannya setelah kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia.

Garuda Indonesia telah memesan 50 jet Max 8 pada tahun 2014 dan baru menerima satu pesawat saja tahun lalu. Maskapai ini telah mengirim sepucuk surat kepada Boeing pekan lalu yang mengajukan pembatalan pesanan bernilai 4,9 miliar dolar itu, kata juru bicara Garuda Indonesia Ikhsan Rosan, Jumat. Sejauh ini maskapai penerbangan nasional Indonesia itu telah membayar Boeing 26 juta dolar untuk pesanan tersebut.

Garuda bergabung bersama maskapai-maskapai penerbangan lainnya menghentikan pengoperasian satu jet Max 8-nya setelah jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines bulan ini yang menewaskan seluruh 157 orang di dalamnya. Kecelakaan ini terjadi kurang dari lima bulan setelah 189 orang tewas dalam kecelakaan Max 8 lainnya yang dioperasikan Lion Air Indonesia pada 29 Oktober lalu.

”Para penumpang selalu bertanya jenis pesawat apa yang akan mereka tumpangi karena mereka telah hilang kepercayaan terhadap jet Max 8,” kata Ikhsan Rosan kepada Associated Press. Hal tersebut, ujarnya, akan merugikan bisnis Garuda.

Ia mengatakan Garuda berencana bertemu para petinggi Boeing pekan depan di Jakarta untuk membahas rincian pembatalan pesanan tersebut.

“Kami tidak ingin menggunakan jet-jet Max, tetapi mungkin akan mempertimbangkan untuk menggantinya dengan pesawat Boeing model lainnya,” kata Rosan. Ia mengatakan para penumpang Indonesia takut menggunakan penerbangan yang menggunakan model Max apapun, baik seri 8, 9, maupun 10. [uh]