Gates, Bloomberg Sumbang $4 Juta untuk Lawan Industri Tembakau

Rokok yang dijual di sebuah toko di New York.

Para filantropis mendanai negara-negara berkembang yang menghadapi gugatan hukum dengan potensi berbiaya tinggi dari perusahaan-perusahaan tembakau besar.

Negara-negara berkembang menghadapi gugatan hukum dengan potensi berbiaya tinggi mendapatkan bantuan dari dana baru sejumlah US$4 juta yang diprakarsai oleh filantropis-filantropils Bill Gates dan Michael Bloomberg.

Mengumumkan pembentukan dana litigasi perdagangan anti-tembakau, Rabu (18/3), Bloomberg Philanthropies dan Bill & Melinda Gates Foundation mengatakan negara-negara dengan sumber-sumber terbatas seharusnya tidak ditekan untuk membuat pilihan-pilihan kebijakan kesehatan yang buruk.

"Dana baru ini akan membantu negara-negara yang dituntut industri tembakau untuk melawan di pengadilan dan menang," ujar Bloomberg, mantan walikota New York dan salah satu dari orang terkaya di dunia berkat bisnis media dan lainnya.

Bloomberg dan Gates, miliarder dan salah satu pendiri Microsoft, memberi contoh Uruguay, yang sejak 2010 telah melawan gugatan hukum dari produsen rokok Philip Morris International melawan penggunaan gambar peringatan kesehatan yang mengerikan pada produk tembakau.

Australia juga sedang melayani gugatan dari Organisasi Perdagangan Dunia dan gugatan hukum dari Philip Morris melawan undang-undang anti-tembakaunya.

Penggunaan perjanjian perdagangan internasional oleh industri tembakau untuk mengancam dan mencegah negara-negara mengesahkan aturan yang mengontrol tembakau tidak dapat diterima, ujar Bloomberg.

"Ini bukan soal perdagangan," ujarnya. "Tidak ada pendukung kapitalisme dan perdagangan yang lebih kuat daripada saya. Ini mengenai kedaulatan dan bahwa sebuah negara berhak menetapkan kebijakan-kebijakan kesehatan masyarakatnya."

Menurut Masyarakat Kanker Amerika dan Atlas Tembakau 2012 dari Yayasan Paru-paru Dunia, gabungan keuntungan dari enam perusahaan tembakau terbesar di dunia mencapai $35,1 miliar pada 2010.

Inggris minggu lalu memutuskan untuk melarang merek dagang bungkus rokok, mengikuti Australia yang meluncurkan "bungkus polos" untuk mencoba melindungi kesehatan masyarakat.

British American Tobacco, produsen rokok terbesar kedua di dunia, telah mengatakan akan mengambil tindakan atas Inggris, yang memiliki industri tembakau senilai $29 miliar, namun departemen kesehatannya mengatakan akan "membela kebijakan ini dengan gigih melawan gugatan hukum apa pun."

Gates mengatakan dalam pernyataan tertulis bahwa negara-negara lebih kecil di dunia tidak memiliki sumber-sumber daya yang sama seperti Australia dan Inggris.

"Pemimpin-pemimpin negara yang mencoba melindungi warga-warga negara mereka dari bahaya tembakau seharusnya tidak dihalangi oleh ancaman-ancaman gugatan hukum yang berbiaya tinggi dari perusahaan-perusahaan tembakau besar," ujarnya.

Kampanye untuk Anak-anak Bebas Tembakau akan mengelola dana tersebut, mulai dari $4 juta yang digunakan "untuk mendorong dan membantu pemerintah-pemerintah untuk membela diri mereka," menurut para filantropis itu dalam pernyataan.

Investasi awal itu diperkirakan akan tumbuh seiring lebih banyaknya donor yang bergabung, ujar mereka.