Gazprom: Penghentian Turbin Baru akan Kurangi Aliran Gas ke Jerman

Depot gas alam Astora, yang merupakan tempat penyimpanan gas alam terbesar di Eropa Barat, terilihat dalam foto yang diambil di Rehden, Jerman, pada 16 Maret 2022. Astora merupakan bagian dari Gazprom Germania Group. (Foto: Reuters/Fabian Bimmer)

Rusia memperketat aliran gasnya ke Eropa pada Senin (25/7), ketika Gazprom mengatakan pasokan gas melalui jaringan pipa Nord Stream 1 menuju Jerman akan turun dan hanya mengalir sebanyak 20 persen dari kapasitas total.

Gazprom mengatakan aliran gas hanya akan mencapai 33 juta meter kubik per hari mulai pukul 4 GMT (Greenwich Mean Time) pada Rabu (27/5), menjadi setengah dari aliran sebelumnya, karena pengoperasian turbin gas Siemens di sebuah stasiun kompresor harus dihentikan.

BACA JUGA: Zelenskyy: Sebanyak 40 Ribu Pasukan Rusia Tewas dalam Perang

Jerman mengatakan, pihaknya tidak melihat alasan teknis bagi pengurangan terbaru ini, dan datang ketika Rusia dan pihak Barat saling melakukan balasan dalam sanksi ekonomi sebagai akibat dari apa yang oleh Moskow sebut sebagai operasi militer khusus di Ukraina.

Uni Eropa berulangkali menuduh Rusia melakukan pemerasan lewat sektor energi, sementara Kremlin mengatakan kekurangan pasokan itu disebabkan oleh isu pemeliharaan dan akibat dari sanksi Barat.

Para politisi di Eropa mengatakan, Rusia kemungkinan akan memutuskan aliran gas pada musim dingin ini, yang akan mengakibatkan resesi di Jerman dan mengakibatkan melonjaknya harga-harga komoditas untuk konsumen yang kini sudah dibebani harga mahal untuk makanan dan energi. [jm/ps]