Gedung Putih mengatakan pada Senin (29/1) bahwa AS tidak bermaksud berperang dengan Iran, atau berupaya meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.
Serangan yang terjadi pada hari Minggu (28/1), telah menewaskan tiga tentara AS dan melukai lebih dari 40 tentara lainnya. Serangan itu adalah serangan mematikan pertama terhadap pasukan AS, sejak perang Israel-Hamas meletus pada Oktober dan menandai peningkatan besar ketegangan yang melanda Timur Tengah.
“Kami tidak ingin berperang dengan Iran. Kami tidak mencari konflik dengan rezim itu, secara militer. Dan seperti yang saya katakan di awal, kami tidak bermaksud untuk meningkatkan ketegangan di sini. Serangan pada akhir pekan lalu merupakan eskalasi. Itu faktanya. Dan itu membutuhkan respon. Itu juga benar. Saya tidak akan mendahului pengambilan keputusan dari presiden,” kata Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby.
BACA JUGA: PM Qatar: Insiden di Yordania jangan Pengaruhi Pembebasan SanderaTentara yang tewas dalam serangan drone itu diidentifikasi sebagai spesialis Kennedy Ladon Sanders, 24 tahun, Breonna Alexsondria Moffett, 23 tahun, dan Sersan William Jerome Rivers, 46 tahun.
Iran telah membantah memiliki peran apapun dalam insiden ini. Biden sebelumnya telah memerintahkan serangan balasan terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran, tetapi sejauh ini tidak menyerang Iran secara langsung. [ns/rs]