Amerika Serikat (AS) mengeluarkan sanksi baru pada Rabu (20/4) terhadap lebih dari 40 individu dan entitas yang dituduh menghindari gelombang penalti yang diberlakukan dan dijatuhkan terhadap Rusia karena menyerang Ukraina.
Sanksi-sanksi itu termasuk perangkat penalti pertama terhadap perusahaan mata uang kripto, yang terkait dengan perang. Unit sanksi Departemen Keuangan AS menyasarkan bank komersial Transkapitalbank, yang beroperasi di China dan Timur Tengah.
Transkapitalbank adalah bank komersial milik swasta Rusia yang
menurut AS membantu klien yang terkena sanksi memproses pembayaran dolar, dengan menyediakan saluran komunikasi alternatif untuk menggantikan SWIFT — sistem dominan untuk transaksi keuangan dunia.
Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan sanksi terbaru ini adalah bagian dari "upaya pemerintah untuk menindak mereka yang berusaha menghindari sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Psaki juga mengomentari keberhasilan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) baru Rusia, senjata yang menurut Presiden Vladimir Putin akan membuat Barat "berpikir dua kali," sebelum berniat melakukan serangan terhadap Rusia.
BACA JUGA: Pertempuran di Ukraina Timur ‘Meningkat’Ia mengatakan, Moskow sebelumnya memang memberitahu tentang peluncuran itu dan Departemen Pertahanan AS "tidak menganggap uji coba rudal itu sebagai ancaman bagi AS atau sekutunya."
Uji peluncuran rudal Sarmat dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Moskow dan Barat atas aksi militer Rusia di Ukraina, untuk menunjukkan kekuatan nuklir negara itu. [ps/jm]