Gedung Putih dan Demokrat Masih Belum Sepakat soal Anggaran Stimulus Corona

Pemimpin Minorita Senat Chuck Schumer bersama Ketua DPR AS saat memberi keterangan pers di Capitol, Washington, 29 Juli 2020. (Foto: Reuters)

Gedung Putih dan para petinggi Partai Demokrat hingga hari Minggu (2/8) masih belum menyepakati cakupan bantuan yang lebih banyak bagi 30 juta pekerja Amerika yang terpaksa menganggur karena pandemi virus corona.

Dalam acara “This Week” di stasiun televisi ABC, Ketua DPR Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin berdebat tentang berapa banyak bantuan baru yang harus disetujui pemerintah di luar tunjangan pengangguran.

Tunjangan pengangguran tambahan sebesar 600 dolar per minggu, yang telah diberikan selama empat bulan, telah berakhir Jumat lalu (30/7).

Pelosi dan sejumlah anggota faksi Demokrat ingin memperpanjang pembayaran tunjangan pengangguran itu hingga akhir 2020, sementara Presiden Donald Trump dan pemerintahannya awalnya ingin memotong bantuan tambahan itu menjadi 200 dolar saja per minggu, sambil mengupayakan paket yang akan menetapkan bantuan sebesar 70% dari apa yang telah dibayarkan kepada para pekerja sebelum dirumahkan akibat virus yang melanda Amerika itu.

Pelosi, Mnuchin, pemimpin faksi Demokrat di Senat Charles Schummer dan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows Sabtu lalu (1/8) mengatakan telah membuat kemajuan untuk mencapai kesepakatan tentang tunjangan pengangguran itu dan bantuan-bantuan lain guna mendorong perekonomian Amerika. Para pembantu mereka dijadwalkan memulai kembali diskusi tentang rincian paket itu hari Minggu (2/8), sementara tim perunding utama berencana memulai kembali pembicaraan hari Senin (3/8).

Tetapi Meadows dalam program “Face the Nation” di CBS News mengatakan “kita masih harus melewati jalan yang panjang. Saya tidak optimis bahwa akan ada solusi dalam waktu dekat ini.”

Kedua pihak masih berbeda pendapat soal besarnya jumlah bantuan untuk mengatasi dampak virus corona ini. Faksi Demokrat menyerukan tiga triliun dolar dalam rencana anggaran yang baru, sementara faksi Republik ingin membatasi hingga satu triliun dolar saja. [em/lt]