Gedung Putih dan pejabat tinggi partai Demokrat dalam Kongres, Minggu (9/8) berselisih mengenai perintah eksekutif Presiden Donald Trump untuk memperpanjang tunjangan bagi puluhan juta pekerja yang menganggur akibat pandemi virus corona, dan penangguhan pemotongan pajak pendapatan bagi banyak pekerja Amerika.
Ketua DPR Nancy Pelosi, pemimpin DPR yang dikuasai Demokrat, dalam sebuah wawancara Fox News Sunday menyebut tindakan Trump itu "kecil, lemah, dan tidak konstitusional."
Pelosi mengatakan "perlu waktu untuk mendistribusikan uang itu kepada warga Amerika" dan sekali lagi menyerukan Gedung Putih untuk "kompromi dengan DPR" dalam menentukan dana pengeluaran baru tersebut untuk membantu lebih dari 30 juta pekerja yang menganggur dan juga pemerintah negara-negara bagian dan kota yang membutuhkan lebih banyak bantuan.
BACA JUGA: Kasus Virus Corona di AS Lampaui 5 JutaMenteri Keuangan Steven Mnuchin, Sabtu (8/8) menyatakan perintah Trump itu "bukan pilihan pertamanya," namun menyalahkan Pelosi dan pemimpin Demokrat dalam Senat Chuck Schumer yang dinilai gagal dalam pembicaraan selama dua minggu mengenai paket bantuan stimulus virus corona tersebut.
Sebelumnya, Presiden Trump memperpanjang tunjangan pengangguran federal untuk jutaan warga Amerika yang kehilangan pekerjaan karena pandemi Covid-19. Namun, keputusan presiden itu hanya akan memberi bantuan $ 400 setiap minggu, turun dari $ 600 yang diterima sebelumnya.
Berapa banyak orang yang akan mendapat tunjangan itu dan kapan bantuan itu tiba, masih menjadi pertanyaan.
Tunjangan pengangguran sebelumnya, yang berakhir pada 1 Agustus, sepenuhnya didanai oleh pemerintah AS, tetapi sekarang Trump meminta agar negara-negara bagian ikut menanggung 25%. Ia berupaya menyisihkan $ 44 miliar yang sedianya untuk bantuan bencana bagi negara bagian, untuk membeayai tunjangan pengangguran itu.
Banyak negara bagian telah menghadapi kekurangan anggaran karena pandemi virus corona dan akan kesulitan kalau harus membayar bagian dari tunjangan pengangguran itu.
Trump berharap, empat keppres yang ditandatanganinya akan memberi isyarat kepada rakyat Amerika bahwa ia mampu bertindak, sementara Kongres tidak mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19, yang telah menjungkir-balikkan hampir semua aspek kehidupan rakyat Amerika.
Tidak jelas apa dampak ekonomi dari keputusan presiden itu, dan keppresnya tidak membahas beberapa bidang yang telah menjadi bagian dari kesepakatan Kongres, termasuk pendanaan untuk sekolah, pemerintah negara bagian dan lokal. [mg/ii]