Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan ia tidak tahu pesan apa yang hendak disampaikan oleh China dengan insiden yang terjadi di Selat Taiwan pada akhir pekan lalu. Namun, jika mereka ingin kami berhenti beroperasi di wilayah itu, itu "tidak akan terjadi," ujar Kirby.
Kirby mengatakan hal tersebut setelah pihak militer Amerika Serikat merilis video tentang apa yang mereka sebut sebagai manuver China yang “tidak aman” di Selat Taiwan. Dalam video tampak kapal angkatan laut China memotong tajam jalur kapal Amerika, memaksa kapal perusak AS melambat untuk menghindari tabrakan.
Insiden terjadi pada Sabtu (3/6) lalu ketika kapal perusak Amerika USS Chung-Hoon dan fregat Kanada HMCS Montreal sedang melakukan apa yang disebut transit "kebebasan navigasi" di wilayah selat antara Taiwan dan China daratan.
AS baru-baru ini juga menuduh China melakukan "manuver agresif yang tidak perlu" di udara. AS mengatakan bahwa jet tempur J-16 milik China pada akhir bulan lalu terbang tepat di depan hidung pesawat pengintai Angkatan Udara AS di atas Laut China Selatan.
"Ini tidak aman, tidak profesional... kami beroperasi di wilayah udara dan perairan internasional. Dalam kedua insiden, kami sepenuhnya mematuhi hukum internasional."
Insiden itu menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan kecelakaan yang bisa menyebabkan eskalasi antara militer kedua negara sementara ketegangan di kawasan sudah tinggi. Insiden terjadi pada hari ketika Menteri Pertahanan Amerika Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan China Jenderal Li Shangfu berada di Singapura untuk menghadiri konferensi pertahanan tahunan. [ka/jm]