Gedung Putih Luncurkan Kampanye Baru Vaksin Booster

  • Associated Press

Seorang perawat tampak memberikan suntikan penguat atau booster vaksin COVID-19 kepada warga di sebuah klinik di Los Angeles, pada 5 Mei 2022. (Foto: AFP/Frederic J. Brown)

Pemerintahan Presiden Joe Biden kembali mendorong program pemberian suntikan penguat (booster) COVID-19 bagi para warganya yang memenuhi syarat. Pemerintah menekankan bahwa booster berguna untuk memberikan perlindungan tambahan dari dampak parah yang dapat terjadi jika seseorang terkena varian BA.5 yang sangat menular dan kini sedang menyebar di seluruh negeri.

Inisiatif tersebut mencakup upaya untuk menjangkau langsung kelompok berisiko tinggi, terutama para lansia, menganjurkan warga untuk memperbarui status vaksinasi mereka dan menghubungi mereka melalui telepon, email dan meluncurkan iklan layanan masyarakat yang baru.

BACA JUGA: Isolasi Berakhir, Biden: “COVID Belum Berakhir”

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), terdapat puluhan juta orang di AS, yang telah memenuhi syarat, belum menerima booster pertama mereka. Dari jumlah warga yang telah menerima booster pertama, hanya sekitar 30 persen yang telah mendapatkan booster kedua.

Semua orang Amerika berusia 5 tahun dan lebih seharusnya sudah mendapat vaksin booster lima bulan setelah vaksinasi awal mereka, menurut CDC. Lembaga tersebut juga menambahkan bahwa mereka yang berusia 50 tahun ke atas atau bagi mereka yang memiliki kekebalan tubuh lemah, harus memperoleh booster kedua empat bulan setelah mendapat suntikan penguat yang pertama.

BACA JUGA: Wabah Pertama COVID-19 di Mikronesia Meluas

CDC merilis "kalkulator booster" untuk membantu orang menentukan kapan harus menerima suntikan booster. Presiden Biden yang menerima suntikan booster keduanya pada Maret, dites positif terkena virus COVID-19 pada pekan lalu dan pulih setelah mengalami gejala ringan selama lima hari.

Pada bulan Mei, menurut CDC, sebelum varian BA.5 menyebar di AS, orang berusia di atas 50 tahun yang hanya menerima satu suntikan booster, beresiko meninggal dunia empat kali lebih besar jika tertular COVID-19, dibandingkan mereka yang sudah mendapat booster sebanyak dua kali atau lebih. [ps/jm]