Gedung Putih Majukan Prakarsa Pengobatan Presisi

Presiden AS Barack Obama saat berjalan menuju mimbar untuk menyampaikan pidato terkait investasi dalam pengobatan presisi di Gedung Putih, 30 Januari 2016 (Foto: dok).

Program ini mencakup upaya untuk merekrut 1 juta relawan pada 2019 untuk sebuah proyek penelitian nasional yang akan mempelajari genetika dan cara hidup sehat untuk menemukan kesamaan genetik penyakit tertentu.

Presiden AS Barack Obama, Kamis (25/2) mendengar kemajuan Precision Medicine Initiative atau “Prakarsa Pengobatan Presisi” proyek besar yang dirancangnya untuk mempelajari bagaimana menyesuaikan perawatan bagi individu dan mengakhiri apa yang disebut Gedung Putih pendekatan "satu ukuran cocok untuk semua orang." Empat puluh kelompok (kelompok swasta, nirlaba dan publik) diharapkan hadir pada sebuah pertemuan puncak Gedung Putih.

Gedung Putih mengatakan proyek ini berupaya mengembangkan "pengobatan baru yang disesuaikan dengan karakteristik khusus individu, seperti kode genetik seseorang." Presiden Obama mengumumkan inisiatif bernilai $ 215 juta ini dalam pidato kenegaraan tahun 2015.

Lembaga-lembaga Kesehatan Nasional telah memperluas jumlah uji klinis untuk menemukan faktor genetik penyebab kanker sebagai bagian dari proyek itu. Program ini mencakup upaya untuk merekrut 1 juta relawan pada 2019 untuk sebuah proyek penelitian nasional yang akan mempelajari genetika dan cara hidup sehat untuk menemukan kesamaan genetik penyakit tertentu.

Lembaga-lembaga Kesehatan Nasional hendak merekrut 79.000 relawan untuk proyek tahun 2016 dan telah mulai menyiapkan bank data untuk perekrutan tersebut.

Presiden Obama telah meminta $309 juta dari Kongres untuk memperluas inisiatif ini tahun depan. Pada 2015, Presiden Obama mengatakan dia ingin "negara yang menghapus polio dan memetakan genom manusia untuk memimpin pengobatan era baru."

Direktur Lembaga-lembaga Kesehatan Nasional Francis Collins mengatakan kepada wartawan Kamis prakarsa itu adalah "proyek penelitian terbesar dan paling ambisius yang pernah dilakukan." [as]