Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan hari Rabu (31/5) bahwa menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran 2015 bukan fokus pemerintahan presiden Joe Biden sekarang ini.
Kirby mengatakan AS tetap berkomitmen untuk memastikan Iran tidak memiliki senjata nuklir dan bahwa Presiden Biden “masih percaya bahwa solusi diplomatik untuk hal itu akan sangat disukai.”
Tetapi Kirby mengatakan Iran tidak berunding dengan iktikad baik dan tidak menunjukkan “kecenderungan untuk bergerak ke arah itu.”
Perjanjian nuklir, resminya dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama, membatasi program nuklir Iran sebagai imbalan bagi pelonggaran sanksi.
AS menarik diri dari perjanjian itu pada tahun 2018 karena apa yang disebut presiden ketika itu, Donald Trump, sebagai persyaratan yang terlalu menguntungkan Iran.
Iran bereaksi dengan menjauhi komitmen mereka berdasarkan perjanjian itu; menggunakan sentrifugal yang lebih canggih, memperkaya uranium ke kadar yang lebih tinggi dan menyimpan cadangan uranium diperkaya dalam jumlah yang lebih banyak.
Kirby mengatakan tidak diprioritaskannya isu itu di Gedung Putih antara lain adalah karena “perselisihan domestik” di Iran serta peran Iran dalam mendukung Rusia dalam invasinya ke Ukraina. [uh/ab]