Gedung Putih sedang mengadakan pembicaraan dengan miliarder Elon Musk mengenai pengadaan satelit layanan internet SpaceX di Iran, demikian menurut laporan CNN, Jumat (21/10).
Kantor berita itu mengutip pejabat AS yang mengetahui pembicaraan itu. Pejabat tersebut mengatakan Gedung Putih menganggap layanan internet Starlink, sebagai cara potensial untuk memungkinkan warga Iran mengakses internet, guna mengatasi larangan-larangan pemerintah.
Pemerintah Iran sangat membatasi akses internet setelah sejumlah demonstrasi pecah bulan lalu menyusul kematian Mahsa Amini, usia 22 tahun yang ditahan polisi moral negara itu.
BACA JUGA: Ulama Senior Iran Serukan Tindakan Keras terhadap Para Demonstran“Kita siap untuk melakukan apapun yang bisa kita lakukan untuk mendukung aspirasi rakyat Iran,” kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada CNN.
“Pada saat yang sama, ini benar-benar sebuah gerakan Iran yang dipimpin oleh perempuan muda dan menyebar ke berbagai aspek masyarakat lainnya. Dan kita tidak ingin menghalangi gerakan mereka,” kata pejabat itu.
Gedung Putih belum menanggapi permintaan VOA untuk berkomentar.
Starlink, yang menggunakan sejumlah satelit untuk memancarkan layanan internet ke terminal di darat, telah menyediakan layanan internet ke Ukraina sejak invasi Rusia ke negara itu.
CNN pada pekan lalu melaporkan SpaceX telah meminta Pentagon untuk membayar puluhan juta dolar per bulan guna mendanai Starlink di Ukraina. Menyusul laporan berita tentang permintaan tersebut, Musk di Twitter menulis bahwa ia telah membatalkan permintaan pembayaran tersebut.
Belum jelas apakah Starlink menginginkan dana dari pemerintah AS untuk memungkinkannya beroperasi di Iran.
Amini ditangkap 13 September oleh polisi moral Iran karena “mengenakan jilbab secara tidak benar.” Ia meninggal tiga hari kemudian saat berada dalam tahanan polisi, memicu demonstrasi luas di seluruh negeri. [my/pp]