Pemerintah Amerika Serikat secara terbuka memperingatkan bahwa Rusia mungkin berusaha menggunakan senjata kimia atau senjata biologis dalam invasinya di Ukraina, setelah Rusia – dengan tanpa bukti – menuduh Ukraina memiliki laboratorium senjata kimia.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki menyebut klaim Rusia itu “tidak masuk akal,” dan mengatakan hal itu dapat menjadi bagian dari upaya Rusia untuk meletakkan alasan penggunaan senjata pemusnah massal semacam itu terhadap Ukraina sendiri.
We took note of Russia’s false claims about alleged U.S. biological weapons labs and chemical weapons development in Ukraine. We’ve also seen Chinese officials echo these conspiracy theories.
— Jen Psaki (@PressSec) March 9, 2022
“Ini semua adalah taktik yang jelas dilakukan oleh Rusia untuk mencoba membenarkan serangan yang sudah direncanakan sebelumnya, serangan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan terhadap Ukraina,” cuit Psaki di Twitter.
Ia menambahkan bahwa “setelah Rusia membuat klaim palsu ini, dan China tampaknya mendukung propaganda tersebut, maka kita semua harus waspada terhadap Rusia yang mungkin menggunakan senjata kimia atau senjata biologis di Ukraina, atau untuk membuat operasi palsu untuk menggunakannya.”
Now that Russia has made these false claims, and China has seemingly endorsed this propaganda, we should all be on the lookout for Russia to possibly use chemical or biological weapons in Ukraine, or to create a false flag operation using them. It’s a clear pattern.
— Jen Psaki (@PressSec) March 9, 2022
Rusia telah menggunakan senjata kimia sebelumnya dalam melakukan upaya pembunuhan terhadap musuh-musuh Putin, seperti Alexey Navalny dan mantan mata-mata Sergei Skripal.
Rusia juga mendukung pemerintah Assad di Suriah yang menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri dalam perang saudara selama satu dekade. [em/jm]