Gedung Putih, pada Senin (6/5), mengatakan pihaknya bersimpati kepada para mahasiswa yang tidak bisa menghadiri upacara wisuda karena protes pro-Palestina yang sedang berlangsung. Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan kepada wartawan, ia menyebutnya sebagai hal yang “disayangkan.”
“Sangat disayangkan… sekelompok kecil orang bertindak terlalu jauh dan merugikan teman sekelas mereka dalam acara penting ini,” tambahnya.
Ia berbicara setelah Columbia University mengumumkan pembatalan upacara wisuda untuk universitas setelah berminggu-minggu demonstrasi yang mengguncang kampusnya dan kampus-kampus lain di seluruh AS.
BACA JUGA: Demonstrasi Pro-Palestina di AS Ditengarai Berdampak pada Pilpres 2024Universitas itu mengatakan bahwa para mahasiswa masih bisa mengikuti rangkaian upacara kecil wisuda tingkat fakultas pada minggu ini dan berikutnya.
Keputusan pembatalan wisuda itu diambil sementara universitas-universitas di seluruh negeri sedang berusaha mendapatkan cara menangani upacara kelulusan bagi para mahasiswa, yang ketika lulus sekolah menengah atas pada 2020 terhambat oleh COVID-19. [ka/jm]