Gedung Putih Tanggapi Pertemuan Xi Jinping dan Putin di Moskow

  • Associated Press

President China Xi Jinping berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan di Moskow, pada 20 Maret 2023. (Foto: Sergei Karpukhin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Gedung Putih, pada Senin (20/3), menanggapi kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Moskow untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas perang dengan Ukraina. Gedung Putih memperingatkan, upaya China ataupun Rusia untuk menyerukan gencatan senjata tanpa mensyaratkan pasukan Rusia keluar dari wilayah Ukraina tidak akan diterima oleh dunia.

“Kami berharap Presiden Xi akan menekan Presiden Putin untuk menghentikan pemboman kota-kota, rumah-rumah sakit dan sekolah-sekolah Ukraina, untuk menghentikan kejahatan perang dan kekejaman (mereka) dan untuk menarik mundur pasukannya,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby dalam jumpa pers di Gedung Putih.

BACA JUGA: Laporan Tahunan HAM 2022 Deplu AS Soroti Kejahatan Perang Rusia di Ukraina


“Tapi kami khawatir China justru akan mengulangi seruan gencatan senjatanya yang membuat pasukan Rusia tetap berada di wilayah kedaulatan Ukraina,” tambahnya.

“Dunia tidak boleh dibodohi oleh langkah taktis Rusia, yang dibantu China atau negara lain, untuk membekukan perang tersebut berdasarkan persyaratan yang mereka buat tanpa langkah yang jelas untuk mengembalikan kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina,” kata Kirby.

Bulan lalu, China menyerukan gencatan senjata dan perundingan damai. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dengan hati-hati menyambut keterlibatan Beijing, namun tawaran tak membuahkan hasil.

Gedung Putih terus menyerukan agar Xi bertemu dengan Zelenskyy untuk “mendengar secara langsung dari pihak Ukraina, bukan hanya dari pihak Rusia.”

Kirby mengatakan Gedung Putih tidak tahu apakah China berencana untuk membantu Rusia secara militer dalam perang itu.

“Kami masih meyakini bahwa membantu Tuan Putin membantai warga Ukraina yang tidak berdosa tidak akan menguntungkan China,” ungkap Kirby. [rd/jm]