Amerika Serikat menanggapi dengan "sangat serius" serangan yang terjadi pada akhir pekan yang dilakukan oleh militan yang didukung Iran, terhadap pangkalan yang menampung pasukan AS di Irak, kata Gedung Putih, pada hari Minggu (21/1).
“Itu adalah serangan yang menggunakan kemampuan rudal balistik yang merupakan ancaman nyata,” kata wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jon Finer pada Minggu, dalam acara di saluran televisi ABC, “This Week.”
“Kami akan membalasnya... untuk membangun pencegahan dalam situasi ini, dan meminta pertanggungjawaban kelompok-kelompok yang terus menyerang kami,” tambah Finer.
“Beberapa rudal balistik dan roket” ditembakkan oleh militan yang didukung Iran ke Pangkalan Udara Al-Asad di Irak barat, pada Sabtu (20/1) malam, kata militer AS. Serangan itu menyebabkan seorang warga Irak dan kemungkinan satu warga AS menjadi korban.
Pentagon mengatakan, sebagian besar proyektil yang ditembakkan ke pangkalan itu dicegat oleh sistem pertahanan udara AS.
BACA JUGA: Serangan Israel Tewaskan Sejumlah Komandan Senior Iran di DamaskusPenggunaan rudal balistik menandai peningkatan serangan, yang sebelumnya dilakukan dengan roket dan drone berteknologi rendah.
“Kami menangani masalah ini dengan sangat serius,” kata Finer. Sejak pertengahan Oktober, telah terjadi puluhan serangan terhadap sekitar 2.500 tentara AS di Irak dan 900 tentara di Suriah, yang ditempatkan di sana bersama pasukan koalisi lainnya untuk melawan jihadis kelompok ISIS.
Sebagian besar insiden, termasuk serangan pada hari Sabtu itu, diklaim oleh “Perlawanan Islam di Irak,” sebuah aliansi kelompok bersenjata terkait Iran yang menentang dukungan AS untuk Israel dalam konflik Gaza.
Meningkatnya serangan rudal di Suriah, Lebanon, Irak dan Yaman meningkatkan kecemasan akan meluasnya perang Gaza di Timur Tengah, yang menyebabkan bentrokan antara Iran dan sekutunya melawan Israel dan AS.
Iran mengatakan, lima komandan Garda Revolusinya tewas pada hari Sabtu dalam serangan rudal terhadap sebuah rumah di Damaskus, dan menyalahkan Israel atas serangan itu. Sumber-sumber keamanan di Lebanon mengatakan, serangan Israel di sana menewaskan seorang anggota Hizbullah yang didukung Iran. Israel sendiri belum berkomentar terkait serangan tersebut. [ps/jm]
Sejumlah informasi dalam laporan ini berasal dari Reuters, The Associated Press dan Agence France-Presse.