Gedung Putih: Trump Tak Dapat Pengarahan Soal Hadiah Rusia untuk Nyawa Tentara AS

Kombatan Taliban merayakan gencatan senjata pada hari ketiga Idul Fitri di distrik Maiwand, Provinsi Kandahar, Afghanistan, 17 Juni 2018.

Gedung Putih membela diri dengan mengatakan Presiden Donald Trump tidak diberitahu tentang laporan bahwa satuan militer Rusia menawarkan hadiah kepada militan Taliban di Afghanistan untuk membunuh tentara AS.

“Intelijennya harus diverifikasi dulu sebelum diberikan kepada presiden AS. Dan dalam kasus ini, intelijen itu belum diverifikasi,” kata juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany, Senin (29/6), ketika para reporter menanyakan mengapa presiden tidak diberitahu tentang hal itu

Pejabat pemerintah, termasuk Direktur Badan Intelijen Nasional, John Ratcliffe, Penasihat Keamanan Nasional Robert O’Brien, dan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows, memberi pengarahan tertutup pada Senin (29/6) untuk delapan anggota DPR dari Partai Republik seputar isu itu. Hal itu terjadi di tengah seruan agar pengarahan juga dibuka untuk anggota Kongres lainnya demi menjaga transparansi.

Dalam sebuah pernyataan, dua anggota kongres itu, Michael McCaul dan Adam Kinzinger, mengatakan, mereka diberitahu “sebuah kajian sedang berlangsung untuk menetapkan keakuratan dari laporan ini, dan kami berpendapat biarkan kajian ini berlangsung dulu sebelum tindakan balasan diambil.”

Sejumlah anggota kongres dari partai Demokrat dijadwalkan akan diberi pengarahan serupa oleh Gedung Putih pada Selasa (30/6).

Pemimpin DPR Nancy Pelosi minta agar direktur CIA Gina Haspel dan Ratcliffe memberi briefing kepada seluruh DPR seputar isu ini.

“Kongres perlu tahu apa yang diketahui masyarakat intelijen tentang ancaman signifikan terhadap pasukan Amerika dan sekutu kita, serta opsi-opsi apa yang tersedia untuk minta pertanggungjawaban dari Rusia,” demikian bunyi pernyataan Pelosi. [jm/pp]