Gelombang Kekerasan Berlanjut di Kota Baltimore, AS

Polisi AS siaga di kota Baltimore saat unjuk rasa 2 Mei lalu (foto: dok).

Gelombang kekerasan terus berlanjut di kota Baltimore, negara bagian Maryland, Amerika setelah kematian laki-laki kulit hitam Freddie Gray bulan lalu ketika dalam tahanan polisi.

Harian Baltimore Sun hari Senin (11/5) melaporkan 10 orang ditembak di Baltimore, termasuk tiga penembakan fatal yang terjadi dalam daerah kecil di barat laut kota Baltimore.

Kesepuluh penembakan tersebut merupakan rangkaian penembakan kedua dalam empat hari terakhir dimana 10 orang juga ditembak hari Kamis.

Sekurangnya 86 orang tewas tertembak di Baltimore tahun ini, 21 korban lebih banyak dari tahun lalu, sementara penembakan yang tidak mengakibatkan kematian meningkat hampir 50 % di seluruh kota itu.

Hari Minggu (10/5) malam tiga orang tewas dalam waktu 39 menit. Polisi mengatakan seorang laki-laki tertembak di punggungnya di barat laut Baltimore Minggu malam. Ia kemudian meninggal di RS.

Sembilan menit kemudian korban kedua dengan berbagai luka tembak dan meninggal tidak lama setelah polisi tiba di lokasi kejadian.

Polisi kemudian menemukan korban ketiga, seorang laki-laki dengan beberapa luka tembak di daerah yang sama dimana Freddie Gray ditangkap tanggal 12 April

Polisi belum menemukan tersangka atas ketiga pembunuhan itu.