Agen-agen telah membuntuti Joaquin Guzman selama berminggu-minggu setelah polisi Meksiko menangkap anggota senior lain kartel narkoba Sinaloa yang ia pimpin.
Gembong narkoba paling dicari di dunia, Joaquin "El Chapo" Guzman, mendekam dalam penjara setelah agen-agen Meksiko dan Amerika menangkapnya Sabtu (22/2) di satu hotel di Mazatlan, kota pesisir Meksiko.
Agen-agen telah membuntuti Guzman selama berminggu-minggu setelah polisi Meksiko menangkap anggota senior lain kartel narkoba Sinaloa yang ia pimpin. Sebelum menangkapnya tanpa melepas satu butir pun peluru, agen-agen percaya Guzman mampu menghindari penangkapan melalui serangkaian tempat persembunyian dan gorong-gorong pelarian.
Kartel narkoba Sinaloa menyebar ke seluruh Amerika Utara dan sejauh Eropa dan Australia.
Jaksa Agung Amerika Eric Holder menyebut penangkapan Guzman sebagai kemenangan bagi warga Amerika dan Meksiko. Ia mengatakan kegiatan kriminal Guzman diduga mengarah ke penyebab kematian dan kehancuran jutaan orang akibat kecanduan narkoba, kekerasan dan korupsi.
Kartel Sinaloa selama ini berkuasa dalam perang brutal dengan kartel lain atas rute-rute penyelundupan Narkoba di Meksiko utara. Sudah hampir 80 ribu orang tewas dalam kekerasan terkait narkoba sejak awal 2000-an, termasuk kasus pembunuhan dan pemenggalan. Mantan Presiden Felipe Calderon mengerahkan tentara untuk mengadili dan menumpas kekerasan itu.
Majalah Forbes menempatkan Guzman dalam daftar orang paling berkuasa di dunia, dengan menyatakan kekayaannya lebih dari US$1 miliar. Polisi Meksiko menangkap Guzman pada 2001, tetapi ia lolos dari penjara dengan pengamanan ketat dalam truk cucian.
Agen-agen telah membuntuti Guzman selama berminggu-minggu setelah polisi Meksiko menangkap anggota senior lain kartel narkoba Sinaloa yang ia pimpin. Sebelum menangkapnya tanpa melepas satu butir pun peluru, agen-agen percaya Guzman mampu menghindari penangkapan melalui serangkaian tempat persembunyian dan gorong-gorong pelarian.
Kartel narkoba Sinaloa menyebar ke seluruh Amerika Utara dan sejauh Eropa dan Australia.
Jaksa Agung Amerika Eric Holder menyebut penangkapan Guzman sebagai kemenangan bagi warga Amerika dan Meksiko. Ia mengatakan kegiatan kriminal Guzman diduga mengarah ke penyebab kematian dan kehancuran jutaan orang akibat kecanduan narkoba, kekerasan dan korupsi.
Kartel Sinaloa selama ini berkuasa dalam perang brutal dengan kartel lain atas rute-rute penyelundupan Narkoba di Meksiko utara. Sudah hampir 80 ribu orang tewas dalam kekerasan terkait narkoba sejak awal 2000-an, termasuk kasus pembunuhan dan pemenggalan. Mantan Presiden Felipe Calderon mengerahkan tentara untuk mengadili dan menumpas kekerasan itu.
Majalah Forbes menempatkan Guzman dalam daftar orang paling berkuasa di dunia, dengan menyatakan kekayaannya lebih dari US$1 miliar. Polisi Meksiko menangkap Guzman pada 2001, tetapi ia lolos dari penjara dengan pengamanan ketat dalam truk cucian.