Gempa berkekuatan 6,8 pada skala Richter terjadi di sebelah timur Tajikistan, negara pegunungan bekas Soviet, Kamis (23/2) tanpa menimbulkan korban atau kerusakan, kata para pejabat.
Gempa tersebut terjadi sekitar pukul 5:37 waktu setempat pada kedalaman sekitar 20,5 kilometer, kata Survei Geologi AS (USGS).
USGS memperkirakan bahwa hanya “sedikit atau tidak ada populasi” yang akan terkena tanah longsor akibat gempa tersebut, dan komite darurat Tajik kemudian mengatakan bahwa tidak ada korban atau kerusakan akibat gempa itu.
Pusat gempa tampaknya berada di Gorno-Badakhshan, wilayah timur yang semi-otonom, yang berbatasan dengan Afghanistan dan China, sekitar 67 kilometer dari kota pegunungan kecil Murghob.
Gempa susulan berkekuatan 5,0 SR melanda daerah itu sekitar 20 menit setelah gempa awal, diikuti oleh gempa berkekuatan 4,6 SR.
Wilayah berpenduduk jarang itu dikelilingi Pegunungan Pamir yang menjulang tinggi, beberapa di antaranya mencapai 7.000 meter di atas permukaan laut.
Dengan populasi 9,5 juta orang, Tajikistan adalah bekas republik Soviet yang paling miskin, dan seperti sebagian besar wilayah Asia Tengah lainnya sangat rentan terhadap bencana alam, dengan sejarah panjang banjir, gempa bumi, tanah longsor, salju longsor, dan hujan salju lebat.
Pada 15 Februari, sembilan orang tewas dalam longsoran salju di Gorno-Badakhshan, sementara satu orang lainnya tewas pada hari yang sama dalam longsoran salju di jalan raya dekat ibu kota Dushanbe. [lt/ab]