Gempa Jepang Timbulkan Kerugian Paling Besar

Seorang perempuan duduk menangis di tengah-tengah kerusakan akibat gempa dan tsunami, Senin (14/3).

Kerugian properti akibat bencana di Jepang diperkirakan berkisar antara 15-35 miliar dolar AS, sementara dampak ekonominya akan melebihi 100 miliar dolar.

Dampak gempa dan tsunami Jumat lalu di Jepang terhadap ekonomi negara ni belum jelas benar, tetapi beberapa pakar menyatakan bencana alam ini tampak menimbulkan kerugian paling besar dalam sejarah Jepang.

Ratusan pabrik di seantero negara ini, termasuk produsen mobil Toyota dan Nissan, ditutup akibat rusak atau karena listrik padam. Para pemasok energi memperingatkan adanya pemadaman di seluruh Jepang dalam beberapa hari mendatang, karena mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan.

Ribuan rumah hancur dan sekitar dua juta rumah tidak menerima pasokan listrik dan air.

Sebuah lembaga konsultan berbasis di Amerika, AIR Worldwide, memperkirakan bahwa kerugian properti yang diasuransikan akibat gempa bumi berkisar antara 15 miliar dan 35 miliar dolar AS.

Sementara itu, lembaga konsultan resiko Equecat menaksir dampak ekonomi akibat gempa berkekuatan 8,9 ini akan melebihi 100 miliar dolar. Perkiraan ini tidak mencakup biaya pembersihan dan pemantauan reaktor-reaktor nuklir dalam jangka panjang terkait kebocoran radiasi.

Bank Sentral Jepang, Bank of Japan, sedang bersiap-siap mengucurkan dana ke pasar finansial pekan ini untuk membantu mendongkrak ekonomi Jepang yang digerakkan oleh ekspor.