Nyamuk adalah salah satu penyebar penyakit yang paling umum, mulai dari Zika sampai malaria. Zika menyebabkan cacat lahir pada bayi. Penyakit itu menyebar ke seantero Amerika, dari Brasil ke Puerto Rico sampai ke daratan Amerika Serikat.
Sejauh ini timbul persaingan ketat untuk membuat vaksin melawan Zika. Sebagian di antaranya kini memasuki uji klinis.
Insinyur kimia pada Massachusetts Institute of Technology (MIT) Omar Khan berharap vaksin RNA yang ia kembangkan akan segera menyusul.
"Hal-hal seperti Zika atau wabah Ebola baru-baru ini, mampu dengan cepat kami tanggapi dalam waktu tujuh hari. Jadi, manakala sangat terdesak, dan kita membutuhkan sesuatu yang aman, kami mampu memenuhinya," papar Khan.
Vaksin itu menggunakan RNA pembawa pesan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Peneliti mampu mengarahkan mengarahkan materi genetik ini dari virus atau bakteri untuk melawan setiap organisme penyebab penyakit, dan mengikatnya ke satu partikel nano.
Ide itu sudah lama ada. Tetapi mengubah vaksin menjadi sel tidaklah mudah, sehingga peneliti MIT merancangnya menjadi sekecil virus yang menjadi sasaran.
Peneliti percaya, mereka mungkin mampu membuat paket vaksin RNA untuk melawan sejumlah penyakit lain.
"Jadi, kami tentu saja tertarik untuk mengetahui apakah vaksin-vaksin ini bisa digunakan untuk mengobati penderita kanker atau bahkan untuk pasien yang mungkin berisiko terkena kanker tertentu. Mungkin kita bisa memberi mereka vaksin supaya mereka tidak akan terkena kanker di kemudian hari," kata Daniel Anderson dari MIT.
Sejauh ini vaksin RNA baru diujicoba pada tikus. Peneliti telah mendirikan perusahaan untuk mempromosikan vaksin RNA serbaguna itu bila vaksin itu sudah tersedia untuk orang. [ka/ds]