Gencatan Senjata Diberlakukan Untuk Konflik Israel-Gaza

Foto yang diambil dari televisi pemerintah Mesir ini menunjukkan Menlu AS, Hillary Rodham Clinton (kiri) mendampingi Menlu Mesir Mohammed Kamel Amr (kanan) dalam memberikan keterangan pers terkait gencatan senjata Israel-Hamas di Kairo, Mesir (21/11).

Menteri Luar Negeri Mesir Mohammed Kamel Amr didampingi Menlu Amerika, Hillary Clinton mengumumkan gencatan senjata di Kairo, kurang dua jam sebelum batas waktu pukul 21:00 waktu setempat.
Gencatan senjata dalam konflik Israel-Gaza yang ditengahi oleh Mesir mulai berlaku Rabu malam, tetapi menit-menit terakhir terjadi baku tembak antara pasukan Israel dan militan Hamas yang menguasai Jalur Gaza.

Menteri Luar Negeri Mesir Mohammed Kamel Amr mengumumkan gencatan senjata di Kairo berdampingan dengan Menlu Amerika Hillary Clinton, kurang dari dua jam sebelum batas waktu pukul 21:00 waktu setempat untuk dimulainya gencatan senjata.

Syarat-syarat gencatan senjata antara lain kedua belah pihak menghentikan kekerasan dan membuka wilayah perbatasan Gaza bagi barang dan orang. Akan ada periode 24-jam untuk memberlakukan gencatan senjata. Mesir akan mengamati pelanggaran dari kedua belah pihak.

Kesepakatan itu tercapai setelah perundingan sulit selama berjam-jam yang melibatkan Clinton, serta Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Clinton menyebut gencatan senjata itu sebagai "saat-saat kritis bagi daerah tersebut."

Clinton juga memuji pemerintah baru Mesir yang memainkan peran utama dalam upaya itu dan berjanji untuk bekerja sama dengan Amerika guna memastikan berlakunya gencatan senjata.

Di Yerusalem, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berterima kasih kepada Hillary Clinton dan Presiden Amerika Barack Obama atas upaya mereka dan katanya Israel akan mengupayakan gencatan senjata yang berkelanjutan. Tapi ia juga menegaskan bahwa Israel akan melakukan apapun demi membela rakyatnya.

Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak juga mengatakan Israel telah mencapai sebagian besar dari tujuannya, menghancurkan roket, lokasi-lokasi peluncuran dan tempat persembunyian Hamas. Ia juga mengatakan sistem pertahanan Iron Dome milik Israel telah menghancurkan 500 lebih roket yang ditembakkan ke Israel dari Jalur Gaza.

Sebuah pernyataan Gedung Putih mengatakan Presiden Obama memuji Perdana Menteri Israel dan menegaskan kembali bahwa Israel berhak untuk membela diri.