Serangkaian serangan mematikan di negara bagian Kaduna, Nigeria, menimbulkan keraguan tentang gencatan senjata yang konon dideklarasikan kelompok militan Boko Haram.
Pihak berwenang mengatakan setidaknya tiga polisi tewas Kamis pagi (31/1) setelah kawanan bersenjata tak dikenal menyerang kantor polisi di Birnin Gwari, lalu membom dan merampok sebanyak tiga bank di kota tersebut.
Pejabat-pejabat Nigeria menggambarkan para pelaku serangan sebagai "bandit." Namun, ketua kelompok HAM di Nigeria utara mengatakan serangan itu mirip serangan Boko Haram.
Dalam wawancara dengan VOA, Ketua Kongres Hak-Hak Sipil Sheihu Sani mengatakan serangan-serangan itu merupakan indikasi jelas bahwa gencatan senjata Boko Haram adalah "sandiwara."
Hari Senin, seorang laki-laki yang mengaku sebagai komandan kelompok militan itu, Sheik Abu Mohammed Ibnu Abdulazeez, mengumumkan gencatan senjata sepihak dan mendesak anggota kelompok itu agar meletakkan senjata mereka.
Tidak jelas seberapa banyak sebenarnya faksi Boko Haram dan faksi mana yang boleh mematuhi perintah dari Abdulazeez. Pejabat-pejabat Nigeria mengatakan mereka akan mempertimbangkan persyaratan yang ditetapkan kelompok tersebut.
Pejabat-pejabat Nigeria menggambarkan para pelaku serangan sebagai "bandit." Namun, ketua kelompok HAM di Nigeria utara mengatakan serangan itu mirip serangan Boko Haram.
Dalam wawancara dengan VOA, Ketua Kongres Hak-Hak Sipil Sheihu Sani mengatakan serangan-serangan itu merupakan indikasi jelas bahwa gencatan senjata Boko Haram adalah "sandiwara."
Hari Senin, seorang laki-laki yang mengaku sebagai komandan kelompok militan itu, Sheik Abu Mohammed Ibnu Abdulazeez, mengumumkan gencatan senjata sepihak dan mendesak anggota kelompok itu agar meletakkan senjata mereka.
Tidak jelas seberapa banyak sebenarnya faksi Boko Haram dan faksi mana yang boleh mematuhi perintah dari Abdulazeez. Pejabat-pejabat Nigeria mengatakan mereka akan mempertimbangkan persyaratan yang ditetapkan kelompok tersebut.