Gencatan senjata tak resmi tampaknya berlangsung, Rabu (27/3), antara Israel dan Hamas di Gaza meskipun baku tembak masih berlangsung secara terbatas.
Sekolah-sekolah dibuka kembali di Israel selatan dan banyak penduduk kembali melakukan aktivitas harian rutinnya setelah selama beberapa malam dikecam ketakutan menyusul serangan-serangan roket yang diikuti bunyi sirine sebagai peringatan.
Baik Israel maupun Hamas tampaknya menahan diri dari kemungkinan terjadinya konfrontasi penuh. Namun, banyak pakar memperkirakan, kekerasan kemungkinan akan pecah kembali akhir pekan mendatang, sewaktu berlangsungnya demonstrasi skala besar di perbatasan Israel-Gaza untuk memperingati tragedi tewasnya hampir 200 warga Palestina oleh tembakan pasukan Israel 30 Maret tahun lalu.
BACA JUGA: Israel Bom Sejumlah Sasaran di Jalur GazaMiliter Israel telah memperkokoh pasukannya di sepanjang perbatasan Gaza untuk mengantisipasi terjadinya kekerasan.
Israel telah terlibat dalam tiga perang dan puluhan bentrokan kecil sejak kelompok militant Muslim itu mengontrol Gaza pada 2007. Bentrokan terbaru terjadi akibat serangan roket Hamas dari Gaza, Senin pagi lalu, yang menghantam sebuah rumah di Israel tengah dan melukai tujuh orang.
PM Benjamin Netanyahu segera pulang dari lawatannya ke Washington untuk menangani krisis tersebut. Israel melakukan serangan balasan terhadap puluhan target Hamas di Gaza,termasuk kantor pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Kantor Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan, tujuh warga Palestina terluka akibat serangan udara Israel. [ab]