Pejabat kesehatan di negara bagian Texas, Amerika, menjelaskan ada 11 korban yang masih dirawat di rumahsakit akibat luka-luka dalam penembakan masal di sebuah gereja hari Minggu lalu yang menewaskan 26 orang. Pejabat rumah sakit mengatakan hari Jumat kondisi korban berkisar dari baik hingga kritis. Brooke Army Medical Center di San Antonio melaporkan di sana ada tujuh korban terdiri 5 dewasa dan 2 anak-anak.
Frank Pomeroy pendeta First Baptist Church di kota Sutherland Springs, tempat peristiwa itu mengatakan kepada para pemuka Southern Baptist Convention awal pekan ini mungkin gereja tersebut tidak akan dibuka lagi. Menurutnya terlalu pilu untuk terus menggunakan gereja tersebut sebagai tempat beribadah.
Pomeroy yang kehilangan putrinya umur 14 tahun dalam pembantaian itu mengusulkan di lokasi gereja itu dibangun tugu peringatan dan gantinya dibangun gereja lain di tempat lain.
Motif pembantaian itu masih belum jelas. Namun pelakunya Devin Kelley tampaknya memilih gereja itu sebagai sasaran karena keluarga istrinya anggota di sana. Ia sendiri tewas bunuh diri setelah meninggalkan gereja itu seraya dikejar dan ditembaki oleh dua penduduk setempat. [al]