Gereja Unifikasi di Jepang, Kamis (22/9) mengatakan gereja itu akan meninjau sumbangan dalam jumlah besar sebelum menerimanya. Hideyuki Teshigahara, kepala bagian Promosi Reformasi Gereja di gereja tersebut mengatakan dalam penjelasan di Tokyo bahwa Gereja Unifikasi akan mengukuhkan bahwa sumbangan besar itu tidak membebani para donor.
Mantan PM Jepang Shinzo Abe dibunuh saat berpidato dalam kampanye Agustus lalu. Tersangka pelaku penembaknya, Tetsuya Yamagami, mengatakan kepada polisi bahwa ia menarget Abe karena hubungan mantan pemimpin itu dengan Gereja Unifikasi yang dibencinya.
Abe mengirim pesan video tahun lalu ke kelompok yang berafiliasi dengan gereja itu, yang menurut para pakar mungkin telah membuat marah tersangka pelaku penembakan. Teshigahara mengatakan ketika ia mendengar bahwa dendam Yamagami terhadap gereja tersebut menjadi motif kejahatannya, ia merasa sangat sedih.
BACA JUGA: Lelaki Jepang Bakar Diri Untuk Protes Pemakaman Kenegaraan Shinzo AbeTersangka dalam penembakan Abe dikabarkan percaya bahwa donasi besar yang diberikan ibunya untuk gereja itu menghancurkan keluarganya. Partai Demokrat Liberal (LDP) telah menyatakan bahwa hampir setengah anggotanya di parlemen memiliki hubungan dengan gereja itu, tetapi para pejabat menyatakan hubungan itu bukanlah antara partai sebagai organisasi dan gereja.
Pemakaman kenegaraan yang direncanakan pada 28 September untuk Abe menjadi semakin tidak populer di kalangan warga Jepang sementara semakin banyak rincian muncul mengenai hubungan partai berkuasa dan Abe itu dengan Gereja Unifikasi. Seorang lelaki membakar diri di dekat kantor perdana menteri Jepang di Tokyo pada hari Rabu, tampaknya sebagai protes menentang rencana pemakaman kenegaraan untuk Abe pekan depan, kata para pejabat dan media. [uh/ka]