Ghana Pilih Kembali Presiden Mahama, Oposisi Tuduh Ada Penipuan

Pendukung Partai Kongres Demokratik Nasional (NDC) di Ghana merayakan kemenangan kandidatnya, John Dramani Mahama, dalam pemilihan presiden. (Foto: Reuters)

Penduduk Ghana kembali memilih Presiden John Dramani Mahama dalam pemilihan yang diwarnai tuduhan penipuan dan aksi protes.
Presiden Ghana, John Dramani Mahama, telah terpilih kembali dalam pemilu yang dipuji oleh pimpinan Masyarakat Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) sebagai damai dan “memberi harapan” kepada negara itu.

Ketua komisi ECOWAS Kadre Desire Ouedraogo membantu memimpin tim pemantau pemilu ECOWAS, dan mengatakan kepada VOA bahwa walaupun ada beberapa masalah dengan mesin pemungutan suara, ia gembira dengan organisasi pemilu tersebut.

Para pendukung Mahama berpesta di jalan-jalan ibukota hari Minggu setelah komisi pemilu Ghana mengatakan ia memenangkan 50,7 persen suara. Saingan utamanya, Nana Akufo-Addo dari Partai Patriotik Baru memenangkan kurang dari 48 persen suara.

Komisi pemilihan umum Ghana mengumumkan hasil itu Minggu malam (9/12), menyusul satu hari menegangkan yang diwarnai tuduhan dan aksi protes di jalan-jalan Accra dengan ratusan pendukung Akufo-Addo menuduh bahwa pemilu itu dicemari penipuan. Dalam pidato singkat kemenangannya, Mahama mendesak pemimpin partai saingannya untuk menghormati suara rakyat.

Polisi sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa. Tank-tank dan polisi anti huru-hara dikerahkan di luar gedung komisi pemilu ketika hasil pemilu diumumkan.