Tiongkok mengatakan, negara itu bersikap terbuka terhadap keinginan Birma yang berusaha menjalin hubungan lebih dekat dengan negara-negara Barat, tetapi hendaknya jangan sampai merugikan kepentingan Beijing.
Jurubicara kementerian luar negeri Tiongkok, Hong Lei, mengatakan Rabu ini, Beijing menyambut baik langkah Birma untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara Barat.
Tetapi suratkabar pemerintah Tiongkok, Global Times, yang dikenal dengan sikap nasionalismenya, menyebutkan, kunjungan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton ke Birma menimbulkan spekulasi bahwa AS berusaha membujuk tetangga Tiongkok itu untuk mengalihkan haluannya untuk lebih pro Amerika.
Dalam sebuah tajuk rencana yang diterbitkan Rabu ini, suratkabar tadi mengungkapkan bahwa, Tiongkok tidak akan menerima apabila kepentingannya diganggu.
Monique Skidmore, seorang analis masalah Birma di perguruan tinggi Australian National University, berpendapat, pengaruh AS atau negara-negara Barat terhadap Birma akan menjadi ancaman politik, geopolitik dan ekonomi di seluruh Asia.