Goldman Sachs mengatakan pihaknya memperkirakan, pasar tenaga kerja Amerika yang ketat dan kondisi inflasi yang lebih normal, akan memicu Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan sebanyak empat kali tahun depan.
“Perekonomian Amerika menuju 2018 dengan momentum pertumbuhan yang kuat dan tingkat pengangguran yang sudah dibawah ambang batas yang menurut pandangan pejabat Fed sudah berkelanjutan,” kata para ekonom dari Goldman menuliskan dalam catatan yang tertanggal Jumat (17/11).
Perkiraan kenaikan suku bunga sebanyak empat kali itu, lebih dari yang diproyeksikan oleh Wall Street untuk 2018. Dalam jajak pendapat Reuters, bank-bank papan atas di Wall Street memproyeksikan Federal Reserve akan menaikkan biaya pinjaman ini sebanyak tiga kali untuk 2018.
Bank sentral Amerika itu sudah dua kali menaikkan suku bunga tahun ini dan saat ini, memproyeksikan kenaikan suku bunga acuan untuk pinjaman dari target sekarang, berkisar 1 persen hingga 1.25 persen pada akhir 2017.
Momentum ekonomi ini akan terbantu dengan proyek-proyek rekonstruksi setelah Amerika dilanda berbagai badai dan juga oleh pemotongan pajak yang sedang diusulkan, kata para ekonom dari Goldman. Mereka juga mencatat bahwa mereka telah menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2018 menjadi 2.5 persen dan menurunkan proyeksi tingkat pengangguran menjadi 3,7 persen pada akhir 2018 dan 3.5 persen pada akhir 2018.
Angka tingkat penggangguran Amerika anjlok menyentuh level terendah selama hampir 17 tahun menjadi 4,1 persen, dibanding 4,2 persen di bulan sebelumnya.
“Kekuatan itu mulai menjadi “terlalu banyak hal bagus” dan meredam agar pemanasan ekonomi tidak berlanjut, akan menjadi prioritas yang lebih mendesakpada 2018 dan seterusnya,” kata Goldman. [fw/au]