Google AI, Gemini, Gaungkan Propaganda China 

CEO Alphabet Sundar Pichai berbicara soal kecerdasan buatan milik Google, Gemini, dalam sebuah acara di Mountain View, California, pada 14 Mei 2024. (Foto: AP/Jeff Chiu)

VOA Mandarin baru-baru ini menguji produk kecerdasan buatan (AI) milik Google, Gemini, dan mengajukan puluhan pertanyaan dalam bahasa Mandarin. Namun ketika pertanyaan terkait topik seperti pelanggaran HAM China di Xinjiang, atau protes menentang kebijakan COVID di China yang kontroversial diajukan, chatbot itu lalu tampak diam.

Jawaban Gemini untuk pertanyaan tentang masalah Taiwan dan Amerika Serikat sendiri menggaungkan posisi resmi dari Beijing.

Gemini, model bahasa besar Google yang diluncurkan akhir tahun lalu, diblokir di China. Perusahaan teknologi berbasis di California itu hengkang dari pasar China pada 2010 karena pertikaian tentang tuntutan sensor.

Para anggota kongres dan pakar mengatakan kepada VOA bahwa mereka prihatin dengan jawaban pro-Beijing yang dikeluarkan oleh Gemini dan mendesak Google dan perusahaan Barat lain agar lebih transparan seputar data pelatihan AI mereka.

Gaungkan propaganda China

Ketika diminta untuk mendeskripsikan pemimpin China Xi Jinping dan partai Komunis China, Gemini lalu memberikan jawaban yang sangat mirip dengan propaganda resmi Beijing.

BACA JUGA: Regulator AS akan Mulai Penyelidikan Antimonopoli terhadap Microsoft, OpenAI, dan Nvidia

Gemini menyebut Xi sebagai "seorang pemimpin unggul" yang "akan terus memimpin warganya menuju pembaruan luar biasa bangsa China."

Gemini mengatakan bahwa Partai Komunis China "merepresentasikan kepentingan fundamental dari warga China," sebuah klaim yang diusung oleh partai tersebut.

Terkait isu Taiwan, Gemini juga kembali menggaungkan poin-poin yang disusng oleh Beijing, dengan mengatakan bahwa Amerika Serikat telah mengakui klaim China terhadap kedaulatan dari pulau yang memiliki pemerintahannya sendiri itu.

AS hanya menerima posisi Beijing tersebut namun tidak mengakuinya.

Albert Zhang, seorang analis keamanan siber di Institut Kebijakan Strategis Australia, mengatakan kepada VOA bahwa penyebab dari sejumlah pernyataan pro-Beijing yang disampaikan Gemini adalah mungkin berasal dari data yang digunakan ketika melatih asisten kecerdasan buatan tersebut.

Dalam surel yang dikirimkan kepada VOA, Zhang mengatakan bahwa data yang digunakan untuk melatih Gemini "sebagian besar mengandung teks berbahasa Mandarin yang diproduksi oleh sistem propaganda pemerintah China." [jm/rs]