Raksasa internet Google memperingatkan pengguna jasa Gmail atas kemungkinan menjadi target serangan cyber yang disponsori negara.
Google, perusahaan yang berbasis di California itu mengungkapkan sistem peringatan baru hari Selasa (5/6) untuk memberikan informasi kepada para pengguna Gmail terkait kecurigaan Google terhadap adanya peretas yang diduga disponsori suatu negara sedang berusaha menyebarkan virus melalui komputer maupun akun mereka.
Banyak pengguna Gmail yang berbasis di Tiongkok melaporkan menerima peringatan itu Rabu pagi dalam bentuk pesan yang menonjol di atas akun email mereka. Peringatan serupa juga dikabarkan muncul pada akun pengguna Gmail di Amerika dan Jepang.
Google menjelaskan dalam sebuah blog, munculnya peringatan itu tidak selalu berarti bahwa akun tersebut telah dibajak, tetapi juga menunjukkan kemungkinan akun tersebut telah dijadikan sasaran serangan. Perusahaan tersebut menganjurkan para pemilik akun Gmail untuk menciptakan password yang kuat dan memastikan keamanan akun mereka dengan mengambil sejumlah prosedur keamanan komputer yang lainnya.
Google mengatakan perusahaan itu tidak dapat memberi rincian mengenai bagaimana perusahaan tersebut mengetahui bahwa serangan tertentu disponsori pemerintah atau kelompok yang disponsori negara.
Walaupun Google tidak menyebut pemerintah tertentu yang mungkin mendalangi serangan itu, banyak analis teknologi berpendapat bahwa kemungkinan hal ini merupakan babak baru dalam sengketa Google dan Tiongkok yang sudah berlangsung sejak lama terkait masalah penyensoran dan kerahasiaan pemilik situs internet.
Banyak pengguna Gmail yang berbasis di Tiongkok melaporkan menerima peringatan itu Rabu pagi dalam bentuk pesan yang menonjol di atas akun email mereka. Peringatan serupa juga dikabarkan muncul pada akun pengguna Gmail di Amerika dan Jepang.
Google menjelaskan dalam sebuah blog, munculnya peringatan itu tidak selalu berarti bahwa akun tersebut telah dibajak, tetapi juga menunjukkan kemungkinan akun tersebut telah dijadikan sasaran serangan. Perusahaan tersebut menganjurkan para pemilik akun Gmail untuk menciptakan password yang kuat dan memastikan keamanan akun mereka dengan mengambil sejumlah prosedur keamanan komputer yang lainnya.
Google mengatakan perusahaan itu tidak dapat memberi rincian mengenai bagaimana perusahaan tersebut mengetahui bahwa serangan tertentu disponsori pemerintah atau kelompok yang disponsori negara.
Walaupun Google tidak menyebut pemerintah tertentu yang mungkin mendalangi serangan itu, banyak analis teknologi berpendapat bahwa kemungkinan hal ini merupakan babak baru dalam sengketa Google dan Tiongkok yang sudah berlangsung sejak lama terkait masalah penyensoran dan kerahasiaan pemilik situs internet.