Guaido: Bantuan Kemanusiaan akan Mulai Masuk Venezuela 23 Februari

Bantuan kemanusiaan dari AS masih tertahan di kota Cucuta, Kolombia dekat perbatasan Venezuela Kamis (21/2).

Presiden sementara Venezuela Juan Guaido mengatakan berton-ton bantuan Amerika yang telah menumpuk di berbagai tempat di Kolombia, Brazil, Miami dan Curacao akan mulai masuk ke negara itu tanggal 23 Februari, sementara para pendukung Presiden Nicolas Maduro mengumpulkan tandatangan untuk menentang Presiden Amerika Donald Trump yang memberikan dukungan kepada Guaido.

Ratusan orang bekerja di sebuah gudang di Miami yang dibuka minggu ini untuk mengepak ribuan barang bantuan yang akan dikirim ke Venezuela.

Marisol Dieguez, koordinator bantuan kemanusiaan untuk Venezuela mengatakan, “Ini adalah pesawat yang cukup besar dan bisa mengangkut sampai 110 ton. Saat ini sudah ada dua kontainer yang penuh. Untungnya, dengan bantuan banyak kelompok masyarakat di Florida selatan, kami berhasil menyiapkan bantuan ini dalam waktu singkat.”

Bantuan kemanusiaan dari USAID untuk Venezuela masih disimpan di sebuah gudang di Kolombia.

Koordinator bantuan itu pada umumnya minta bantuan obat-obatan dan peralatan ortopedik, dan lebih banyak bantuan diperkirakan akan dikirim dari kota-kota lain di Amerika.

“Kami perlu menyiapkan empat kontainer atau peti kemas yang bisa diangkut dengan sebuah pesawat bantuan Amerika,” tambahnya.

BACA JUGA: Maduro Pertimbangkan Tutup Perbatasan Venezuela dengan Kolombia dan Brazil

Sementara itu di Caracas, pendukung Presiden Maduro sedang mengumpulkan tandatangan untuk menentang kebijaksanaan Presiden Trump mengakui Juan Guaido sebagai presiden sementara. Mereka berencana mengirim sebanyak mungkin tandatangan ke Washington untuk memperotes kebijakan Amerika tentang Venezuela. Pendukung Maduro itu menggunakan slogan “Jangan campur tangan di Venezuela.”

Virginia Hernandez, pendukung Presiden Maduro mengatakan, “Kami sedang mengumpulkan tandatangan untuk menentang kerajaan (Amerika), supaya jangan menyerang negara kami. Kami menentang kerajaan itu yang telah menyerang banyak negara di dunia, karena mereka menganggap diri sebagai penguasa di seluruh dunia.”

Tapi orang lain menyambut tindakan Presiden Trump untuk menekan Maduro, seperti Angel Medina Davis, pejabat parlemen Amerika Latin dalam Organisasi Negara-negara Amerika.

“Presiden Trump telah menjelaskan bahwa Amerika sangat prihatin dan bertekad supaya Venezuela kembali ke sistem pemerintahan demokratis,” ujarnya.

Sementara konfrontasi politik antara Guaido dan Maduro terus berlanjut, krisis kemanusiaan di Venezuela telah menjadi krisis terburuk di dunia belahan barat. PBB memperkirakan 5,3 juta warga Venezuela akan mengungsi dari negeri mereka tahun ini. (ii)