Gubernur Florida asal Partai Republik, Ron DeSantis, menandatangani rancangan undang-undang (RUU) yang tengah hangat diperdebatkan, yaitu RUU penghapusan upaya untuk mendukung kesetaraan di perguruan tinggi, dalam rangka memoles identitas politik sayap kanannya menjelang kabar pencalonannya dalam pemilihan presiden AS mendatang.
Program Keberagaman, Kesetaraan dan Inklusi (DEI) bertujuan untuk meningkatkan jumlah penerimaan mahasiswa dari komunitas yang secara historis terpinggirkan. Akan tetapi, Partai Republik menyamakan program DEI dengan “wokeness”, alias kepekaan terhadap isu keadilan sosial, dan mengeluhkan bahwa program tersebut mengancam kebebasan berbicara dan mendorong perpecahan.
Undang-undang bercakupan luas itu melarang lembaga perguruan tinggi negeri membelanjakan anggaran negara bagian ataupun federal untuk program DEI, dan menghapus mata kuliah wajib teori ras kritis atau teori gender.
“Jika Anda memerhatikan penerapannya di seantero negeri ini, DEI lebih pas dianggap mendukung “diskriminasi, pengucilan dan indoktrinasi,” kata DeSantis dalam sebuah konferensi pers.
“Dan DEI tidak pantas berada di lembaga publik kita. Dalam RUU ini, semua eksperimen tentang DEI akan segera diakhiri di negara bagian Florida,” tambahnya.
BACA JUGA: RUU di Florida akan Batasi Pelajaran tentang MenstruasiDeSantis telah menjadi favorit kelompok konservatif karena dukunganya terhadap agenda “anti-woke”, yang membuat popularitasnya meroket di Partai Republik.
Dia menghabiskan empat tahun masa jabatannya untuk memancing dukungan dari basis partainya dan tampaknya berencana untuk mencalonkan diri untuk menjadi pesaing Donald Trump dalam sejumlah isu, dari pemotongan dana kesejahteraan sampai akses aborsi.
Meski demikian, dia mencoba untuk menawarkan sebuah versi ideologi Trump tanpa hiruk-pikuk kekacauan yang menyelimuti mantan presiden Trump – yang telah dimakzulkan dua kali – dan sudah lebih dahulu mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Republik untuk tahun 2024.
DeSantis melakukan penandatanganan RUU tersebut di New College of Florida, sebuah kampus seni liberal negeri di Sarasota, di mana dia mengganti tujuh orang anggota dewan untuk menciptakan suara mayoritas konservatif di dewan pengawas agar dapat membubarkan kantor DEI dengan cepat.
Para pegiat pendidikan dan aktivis kebebasan berpendapat mengeluhkan bahwa melarang DEI sama dengan penyensoran yang didukung negara, dan hal tersebut menghancurkan kebebasan akademik.
"Florida akan menghentikan beberapa mata kuliah khusus seperti teori ras kritis, serta mata kuliah dan jurusan lain yang mengandung nilai-nilai DEI," tantang DeSantis, yang diperkirakan akan mengumumkan pencalonannya untuk Gedung Putih dalam beberapa hari mendatang.
"Jika Anda ingin belajar hal-hal seperti ideologi gender, pergilah ke Berkeley. Pergilah ke tempat lainnya." [br/rd]