Gubernur New York Dituduh Tutupi Jumlah Korban COVID-19, Pelecehan Seksual 

Gubernur New York Andrew Cuomo dalam konferensi pers di lokasi vaksinasi COVID-19 di Brooklyn, New York, 22 Februari 2021.

Selama berminggu-minggu pada awal tahun lalu, salah seorang gubernur negara bagian di AS, Gubernur New York Andrew Cuomo, menonjol karena penanganannya yang sigap terhadap pandemi virus corona.

Ia menutup usaha-usaha yang tidak dianggap penting di negara bagian itu untuk mencegah penyebaran virus itu. Pada konferensi pers yang disiarkan setiap hari secara nasional, Cuomo menyerang penundaan penanganan COVID-19 oleh pemerintah federal.

Gubernur dari Partai Demokrat berusia 63 tahun yang menjabat selama tiga periode ini dipandang sebagai contoh kepemimpinan yang tegas di tengah krisis.

Hasilnya, pada pertengahan tahun, ketika virus corona dengan cepat menyebar ke seluruh AS, ia bisa menyatakan bahwa New York, beralih “dari situasi terburuk di AS atau bahkan di dunia, dan berhasil menurunkan penyebaran kasusnya secara drastis’. New York adalah negara bagian keempat terbesar di AS dengan berpenduduk 19 juta jiwa.

Meski demikian Cuomo sekarang menghadapi dua krisis buatannya sendiri, yaitu tuduhan-tuduhan mengenai memremehkan pandemi di rumah-rumah perawatan lanjut usia dan pelecehan seksual dua staf perempuannya. Tuduhan-tuduhan ini secara drastis menurunkan citranya dan menimbulkan pertanyaan serius berapa lama lagi ia akan menjabat.

Cuomo dituduh secara dramatis menurunkan laporan jumlah kematian COVID-19 pada penghuni rumah-rumah perawatan lanjut usia jangka panjang di negara bagian itu. Jumlah tersebut sekarang 15 ribu, naik dari 8.500 orang yang dilaporkan sebelumnya.

Pembantu senior Cuomo mengatakan kepada anggota legislatif di negara bagian itu bahwa para pejabat khawatir informasi tersebut akan digunakan terhadap mereka, oleh penyelidikan federal dari Departemen Kehakiman di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, lawan politik lama Cuomo.

Kini berbagai laporan berita mengatakan Departemen Kehakiman memang menyelidiki jumlah kematian itu, meskipun Presiden Joe Biden, seorang Demokrat dan sekutu politik Cuomo, berkuasa di Gedung Putih.

Dalam tuduhan kedua, Cuomo menghadapi tuduhan bahwa ia melecehkan dua perempuan yang bekerja untuknya di kantor gubernur.

Para anggota legislatif termasuk rekan Coumo dari Partai Demokrat telah mengimbau pengunduran diri Cuomo dan dilakukannya penyelidikan, setelah kedua pengungkapan mengenai peningkatan jumlah kematian di panti-panti perawatan lansia dan komentarnya yang tidak pantas terhadap perempuan.

Salah seorang dari perempuan itu, Lindsey Boylan, seorang mantan pejabat pembangunan ekonomi di negara bagian itu menuduh, Cuomo melecehkannya pada berbagai kesempatan dari 2016-2018 dan menciumnya secara paksa di kantor Cuomo di New York. Tuduhan itu dibantah Cuomo.

Perempuan lainnya, Charlotte Bennett, seorang mantan pembantu gubernur berusia 25 tahun, menuduh Cuomo melecehkannya tahun lalu. Ia mengatakan kepada harian New York Times, gubernur itu menanyainya mengenai kehidupan seksnya dan apakah ia pernah berhubungan seks dengan laki-laki yang lebih tua. [my/pp]