Gubernur Oklahoma Perintahkan Kajian Hukuman Mati yang Gagal

Terpidana hukuman mati di negara bagian Oklahoma, Clayton Lockett (kiri) dan Charles Warner. (Foto: Dok)

Kajian itu akan melihat apakah eksekusi telah mengikuti protokol yang saat ini berlaku dengan benar dan akan memberikan rekomendasi untuk eksekusi di masa yang akan datang.
Gubernur Oklahoma Mary Fallin menunjuk seorang anggota kabinetnya, Rabu (30/4), untuk memimpin kajian mengenai bagaimana negara bagian itu melakukan hukuman mati, menyusul prosedur salah yang menurut Gedung Putih tidak memenuhi standar kemanusiaan yang dipersyaratkan.

Fallin mengatakan terpidana Clayton Lockett, yang mengalami serangan jantung 43 menit setelah dimulainya eksekusi menggunakan kombinasi obat untuk pertama kalinya, telah dihukum di pengadilan.

"Saya yakin hukuman mati adalah respon dan hukuman yang sesuai untuk mereka yang telah melakukan kejahatan keji kepada pria dan perempuan lain," ujar Fallin.

"Namun saya juga percaya negara bagian perlu memastikan protokol dan prosedur untuk eksekusi dan bahwa itu berjalan baik."

Lockett menggelepar-gelepar keras dan mencoba mengangkat kepalanya setelah seorang dokter menyatakan ia tidak sadar, dan pejabat penjara menghentikan eksekusi. Fallin mengatakan "kajian independen" akan efektif dan sesuai.

Gubernur mengatakan kajian itu, yang dipimpin oleh komisioner Departemen Keselamatan Publik Michael Thompson, akan fokus pada sebab kematian Lockett dan seorang ahli patologi independen akan membuat keputusan. Kajian itu juga akan melihat apakah departemen tersebut mengikuti protokol yang saat ini berlaku dengan benar dan akan mengikutsertakan rekomendasi untuk eksekusi di masa yang akan datang.

Fallin mengatakan jadwal eksekusi untuk Charles Warner, yang awalnya akan dieksekusi dua jam setelah Lockett, akan dilakukan pada 13 Mei. Fallin mengatakan eksekusi Warner akan ditunda lagi bila kajian itu belum selesai saat itu.

Lockett dan Warner adalah terpidana untuk kasus pemerkosaan dan pembunuhan. (AP)