Gubernur negara bagian South Carolina di AS menyerukan agar bendera konfederasi atau bendera pemberontak pada masa perang saudara Amerika diturunkan dekat gedung parlemen. Seruan gubernur itu menambah seruan serupa dari semakin banyak orang.
Nikki Haley berubah sikap mengenai lambang yang memecah belah itu hari Senin (22/6), dengan mengatakan bahwa sekalipun bendera itu adalah bagian yang tak terpisahkan dari masa lalu negara bagian tersebut, bendera itu tidak lagi melambangkan masa depan.
Bendera itu adalah lambang wilayah AS bagian Selatan yang pro-perbudakan pada masa Perang Saudara Amerika tahun 1860-an. South Carolina adalah negara bagian yang pertama memisahkan diri.
Gubernur Haley mengatakan ia berharap agar tindakan menurunkan bendera itu dari pekarangan gedung badan legislatif di Columbia akan menghormati sembilan orang kulit hitam yang dibunuh dalam gereja di Charleston pekan lalu.
Tersangka dalam pembunuhan itu adalah seorang pria muda kulit putih yang kabarnya memandang bendera itu sebagai lambang supremasi kulit putih.
Haley, dari partai Republik, mengatakan bahwa bagi banyak orang bendera itu melambangkan tradisi yang mulia dan satu cara menghormati nenek moyang. Namun, ia mengatakan bagi orang lain, lambang tersebut menyinggung perasaan.
Oa mengatakan peristiwa pekan lalu "mengharuskan kita memandang ini dengan cara yang berbeda" dan bahwa gedung badan legislatif itu adalah milik semua penduduk South Carolina.
Gubernur tersebut memperoleh tepuk-tangan dan sambutan meriah ketika ia mengeluarkan pengumumannya.
Ia mengatakan jika para anggota legislatif negara-bagian tidak mengatasi masalah bendera tersebut, ia akan meminta mereka untuk mengadakan sidang legislatif khusus.