Salah satu gunung api paling aktif di Rusia meletus, memuntahkan gumpalan abu setinggi lima kilometer ke langit di atas Semenanjung Kamchatka di Rusia timur jauh dan sempat memicu peringatan “kode merah” bagi pesawat.
Gunung Api Shiveluch mulai meletus tak lama setelah gempa bumi berkekuatan 7,0 Magnitudo melanda pantai timur Kamchatka pada Minggu (18/8), menurut para ahli vulkanologi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia. Mereka memperingatkan bahwa gempa yang lebih dahsyat mungkin akan terjadi.
Institut Vulkanologi dan Seismologi akademi tersebut merilis sebuah video yang menunjukkan awan abu di atas Gunung Shiveluch. Awan itu membentang lebih dari 490 kilometer dari sisi timur ke tenggara gunung tersebut.
Gunung Api Ebeko yang terletak di Kepulauan Kuril juga memuntahkan abu setinggi 2,5 kilometer, kata institut tersebut, tanpa dengan jelas mengatakan apakah gempa tersebut memicu letusan-letusan itu.
Peringatan awan abu “kode merah” sempat membuat semua pesawat di wilayah tersebut waspada, menurut Tim Tanggap Erupsi Gunung Api Kamchatka. Laporan terpisah pada hari Minggu yang disiarkan kantor berita resmi Tass mengatakan bahwa tidak ada penerbangan komersial yang terganggu dan tidak ada kerusakan pada infrastruktur penerbangan.
BACA JUGA: Gempa Magnitudo 7 Guncang Lepas Pantai Wilayah Kamchatka, RusiaGuncangan di wilayah itu mungkin merupakan awal dari gempa bumi yang lebih kuat di Kamchatka, kata para ilmuwan Rusia, memperingatkan. Institut Vulkanologi mengatakan, kemungkinan gempa bumi kedua dapat terjadi “dalam waktu 24 jam” dengan kekuatan mendekati 9,0 Magnitudo.
Tidak segera ada laporan mengenai korban luka akibat gempa hari Minggu, yang terjadi pada kedalaman enam kilometer di bawah dasar laut dengan pusat gempa terletak 108 kilometer di tenggara kota terdekat, menurut pejabat penanggulangan bencana Rusia.
Sejumlah media pemberitaan Rusia mengutip sejumlah penduduk Petropavlovsk-Kamchatsky, kota pelabuhan berpenduduk lebih dari 181.000 jiwa yang terletak di seberang teluk dari pangkalan kapal selam penting Rusia, merasakan beberapa guncangan terkuat “setelah waktu yang lama.”
Pada 4 November 1952, gempa bumi berkekuatan 9.0 Magnitudo di Kamchatka mengakibatkan kerusakan tanpa menimbulkan korban jiwa, meski gempa itu memicu gelombang setinggi 9,1 meter di Hawaii. [rd/ab]