Pihak berwenang Selandia Baru, mengatakan, Rabu (11/12), situasi di Pulau Putih masih tidak memungkinkan mereka untuk mengirimkan tim-tim SAR untuk mengambil jenazah para korban tewas akibat letusan gunung berapi di sana, Senin lalu.
Badan pengawas aktivitas gempa Selandia Baru, GeoNet, mengatakan, ada peluang 40 hingga 60 persen sebuah letusan besar lain akan terjadi dalam kurun waktu 24 jam. Gas berancun dilaporkan terus mengepul dari kawah gunung itu dan Pulau Putih sendiri tertutup abu asam.
Enam orang telah dikukuhkan tewas, sementara sembilan orang lainnya hilang dan sedikitnya 31 orang terluka. Para pejabat kesehatan mengatakan, sedikitnya 27 penyintas menderita luka bakar hebat dengan lebih dari 71 persen tubuh mereka terbakar. Dari jumlah itu, kata para pejabat itu, 22 di antara korban luka bakar terpaksa mendapat bantuan pernafasan.
BACA JUGA: Delapan Orang Dikhawatirkan Tewas akibat Letusan Gunung Berapi di Selandia BaruPihak berwenang mengatakan, sekitar 47 orang sedang melakukan tur di pulau tersebut saat terjadi letusan, termasuk 24 warga negara Australia. Warga negara Amerika Serikat, Inggris, Jerman, China, Malaysia dan Selandia Baru juga tercatat sedang mengunjungi pulau itu. Sebagian korban diketahui merupakan penumpang kapal pesiar Royal Caribbean.
Australia telah mengirim sebuah pesawat militer ke Selandia Baru untuk membawa pulang 10 korban kembali ke Australia untuk menjalani pengobatan. [ab/uh]