Letusan-letusan dari gunung tersebut dapat didengar sampai 130 kilometer di Surabaya, dan abu vulkanik bahkan sampai ke Solo dan Yogyakarta.
SURABAYA —
Abu vulkanik dari letusan besar Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur menutupi banyak wilayah di provinsi tersebut dan juga Jawa Tengah, Jumat (14/2), membuat tiga bandar udara internasional ditutup dan ribuan orang mengungsi. Sejauh ini dua orang dinyatakan tewas.
Letusan-letusan dari gunung tersebut dapat didengar sampai 130 kilometer di Surabaya, dan bahkan sampai Yogyakarta. Abu setebal 2,5 sentimeter menutupi kota Surabaya, kota kedua terbesar di Indonesia, dan bahkan lebih jauh lagi di Jogyakarta, dimana pengendara kendaraan bermotor menyalakan lampu besar siang hari. Abu dilaporkan masih terus turun menyelimuti kedua kota tersebut, menurut para saksi dan akun-akun media sosial. Gambar televisi dari kota-kota yang dekat dengan puncak menunjukkan ternak-ternak berselimut abu.
Juru bicara Kementerian Perhubungan, Bambang Ervan mengatakan, bandar-bandar udara Yogyakarta, Solo dan Surabaya ditutup karena jarak penglihatan berkurang dan bahaya abu terhadap mesin pesawat. Maskapai Virgin Australia mengatakan mereka telah membatalkan semua penerbangan hari Jumat ke Bali, Phuket, Christmas Island dan Cocos Island karena letusan gunung tersebut.
Badan penanggulangan bencana mengatakan getaran masih datang dari gunung berapi itu, tetapi para pakar memperkirakan letusan besar tidak akan terjadi lagi. Badan itu menyerukan kepada banyak dari 200 ribu penduduk yang tinggal dalam radius 10 kilometer dari Gunung Kelud yang telah mengungsi supaya pulang ke rumah mereka untuk memulai pembersihan.
Gunung Kelud yang setinggi 1.731-meter itu telah bergejolak dalam beberapa minggu terakhir.
Muhammad Hendrasto, kepala badan pemantauan gunung berapi, mengatakan gunung itu meletus secara keras sekitar 90 menit setelah pihak berwenang menaikkan statusnya ke tingkat tertinggi.
Para pejabat pada Kamis malam mendesak sekitar 200.000 warga yang tinggal di 36 desa dalam radius 10 kilometer dari kawah untuk evakuasi. Tidak jelas berapa banyak warga yang menuruti peringatan tersebut, meski ribuan mengungsi ketika ledakan mulai.
Letusan besar Kelud sebelumnya adalah pada 1990, yang memuntahkan asap dan lava dan menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai ratusan lainnya. Pada 1919, ledakan dahsyat dilepaskan gunung tersebut yang konon dapat didengar ratusan kilometer dan menewaskan sedikitnya 5.160. (AP)
Letusan-letusan dari gunung tersebut dapat didengar sampai 130 kilometer di Surabaya, dan bahkan sampai Yogyakarta. Abu setebal 2,5 sentimeter menutupi kota Surabaya, kota kedua terbesar di Indonesia, dan bahkan lebih jauh lagi di Jogyakarta, dimana pengendara kendaraan bermotor menyalakan lampu besar siang hari. Abu dilaporkan masih terus turun menyelimuti kedua kota tersebut, menurut para saksi dan akun-akun media sosial. Gambar televisi dari kota-kota yang dekat dengan puncak menunjukkan ternak-ternak berselimut abu.
Juru bicara Kementerian Perhubungan, Bambang Ervan mengatakan, bandar-bandar udara Yogyakarta, Solo dan Surabaya ditutup karena jarak penglihatan berkurang dan bahaya abu terhadap mesin pesawat. Maskapai Virgin Australia mengatakan mereka telah membatalkan semua penerbangan hari Jumat ke Bali, Phuket, Christmas Island dan Cocos Island karena letusan gunung tersebut.
Badan penanggulangan bencana mengatakan getaran masih datang dari gunung berapi itu, tetapi para pakar memperkirakan letusan besar tidak akan terjadi lagi. Badan itu menyerukan kepada banyak dari 200 ribu penduduk yang tinggal dalam radius 10 kilometer dari Gunung Kelud yang telah mengungsi supaya pulang ke rumah mereka untuk memulai pembersihan.
Gunung Kelud yang setinggi 1.731-meter itu telah bergejolak dalam beberapa minggu terakhir.
Para pejabat pada Kamis malam mendesak sekitar 200.000 warga yang tinggal di 36 desa dalam radius 10 kilometer dari kawah untuk evakuasi. Tidak jelas berapa banyak warga yang menuruti peringatan tersebut, meski ribuan mengungsi ketika ledakan mulai.
Letusan besar Kelud sebelumnya adalah pada 1990, yang memuntahkan asap dan lava dan menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai ratusan lainnya. Pada 1919, ledakan dahsyat dilepaskan gunung tersebut yang konon dapat didengar ratusan kilometer dan menewaskan sedikitnya 5.160. (AP)