Gunung Marapi Kembali Erupsi, Muntahkan Abu dan Awan Panas

  • Associated Press

Gunung Marapi memuntahkan abu vulkanik saat erupsi pada 30 Mei 2024. Foto diambil dari area Bukittinggi, Sumatra Barat, oleh Antara Foto. (Foto: Antara Foto/Al Fatah via Reuters)

Gunung Marapi, salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, kembali meletus pada hari Minggu (27/10), memuntahkan abu tebal setidaknya tiga kali yang kemudian menyelimuti desa-desa di sekitarnya, namun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Gunung Marapi, yang terletak di kabupaten Agam, provinsi Sumatra Barat, terkenal dengan letusan mendadak yang sulit diprediksi karena tidak disebabkan oleh pergerakan magma dalam, yang memicu getaran yang tercatat pada monitor seismik.

Letusan tersebut mengeluarkan awan abu panas yang menyebar hingga beberapa kilometer, menutupi desa-desa dan kota-kota terdekat dengan residu vulkanik yang tebal, kata Ahmad Rifandi, pejabat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di pos pemantauan Marapi. Gunung itu juga memuntahkan kolom abu setinggi 2.000 meter.

Ahmad mengatakan gunung berapi setinggi hampir 2.900 meter itu berada pada tingkat siaga kedua tertinggi dari empat tingkat siaga sejak Januari. Pendaki dan penduduk desa dilarang berada dalam jarak 3 kilometer dari mulut kawah karena potensi lahar.

BACA JUGA: Lima Pendaki Rusia Tewas Saat Mendaki Gunung Dhaulagiri di Nepal

Marapi meletus pada Desember 2023, menewaskan 24 pendaki dan melukai beberapa orang lainnya yang terjebak dalam letusan mendadak pada akhir pekan. Dua jalur pendakian di gunung tersebut telah ditutup sejak saat itu.

Letusan pada hari Minggu terjadi lima bulan setelah hujan monsun memicu longsor lumpur dan lahar dingin dari Gunung Marapi, serta menyebabkan sungai-sungai meluap. Banjir melanda desa-desa di lereng gunung itu dan menyapu bersih puluhan rumah, serta menewaskan 67 orang.

“Warga desa masih dihantui oleh banjir bandang lahar dingin menjelang musim hujan,” kata Ahmad, “Tetapi mereka mendapat pelajaran penting tentang bagaimana menghindari bahaya letusan.”

Indonesia, negara kepulauan berpenduduk 282 juta jiwa, rentan terhadap gempa bumi dan aktivitas gunung berapi karena terletak di sepanjang “Cincin Api”, rangkaian garis patahan seismik berbentuk tapal kuda yang mengelilingi Samudra Pasifik. [ab/lt]