Hadapi Ancaman Korut, Korsel Tingkatkan Jumlah Rudal

  • Steve Herman

Foto yang dirilis oleh Kementrian Pertahanan Korsel ini menunjukkan uji-coba rudal balistik Korsel di sebuah lokasi yang dirahasiakan (19/4).

Di tengah meningkatnya ancaman dari Korea Utara, militer Korea Selatan bermaksud menempatkan jumlah rudal yang lebih besar dalam persediaan senjatanya dalam tahun-tahun mendatang.
Pejabat Korea Selatan mengukuhkan bahwa rencana sedang disusun untuk meningkatkan pengeluaran bagi pengembangan rudal.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Kim Min-Seok mengatakan ini adalah bagian dari proses yang berkelanjutan untuk memperkuat militer negara itu.

Kim mengatakan penting bagi Korea Selatan untuk membangun kemampuan menanggapi ancaman dengan mengerahkan lebih banyak rudal khususnya dalam menghadapi ancaman asimetris Korea Utara, termasuk ancaman rudal.

Para pejabat Korea Selatan tidak bersedia menyebut angka tertentu dalam hal pengeluaran dan jumlah rudal.

Media lokal melaporkan hari Selasa, kementerian pertahanan meminta lebih dari 2 miliar dolar AS dalam lima tahun ke depan untuk pengembangan rudal.

Permintaan itu dilaporkan telah disampaikan kepada Presiden Lee Myung-Bak dalam pertemuan mengenai kebijakan fiskal tanggal 28 April, hanya beberapa hari setelah militer Korea Selatan mengatakan memiliki rudal jelajah baru yang mampu menghantam setiap sasaran di Korea Utara.

Para pengamat mengatakan militer Korea Selatan ingin membangun ratusan rudal balistik Hyunmu-2, dengan jangkuan 300 kilometer dan serangkaian rudal jelajah Hyunmu-3 dengan jangkauan antara 500 dan 1.500 kilometer.

Senjata-senjata itu, katanya, akan mampu, pada tahap awal perang, menetralkan senjata nuklir dan rudal jarak jauh Korea Utara, fasilitas komando militer Pyongyang, pangkalan angkatan udara dan fasilitas - fasilitas senjata biokimia yang dicurigai.

Intelijen dan para analis pertahanan mengatakan Korea Utara yang miskin memiliki program-program senjata rahasia, yang ilegal menurut sanksi-sanksi internasional, program-program itu ditujukan untuk senjata nuklir di atas rudal- rudal balistik.

Meskipun telah dilakukan beberapa peluncuran rudal dan uji coba nuklir bawah tanah selama enam tahun terakhir, sebagian besar analis berpendapat Korea Utara masih jauh dari tujuan tersebut.

Korea Utara hari Selasa memperingatkan bahwa program nuklirnya akan diteruskan jika Amerika meningkatkan sanksi-sanksi dan tekanannya. Tapi pernyataan itu, yang dimuat oleh kantor berita resmi Korea Utara, juga mengatakan negara itu terbuka untuk dialog bagi penyelesaian konflik tersebut.