Hadapi Kemungkinan Pemakzulan Presiden Yoon, Pejabat AS Tekankan Perlunya Kerja Sama Erat dengan Jepang dan Korsel

Sejumlah demonstran menggelar aksi protes menuntut pemakzulan terhadap Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Seoul, pada 12 Desember 2024. (Foto: AP/Ahn Young-joon)

Para anggota parlemen dan pejabat diplomatik AS menekankan perlunya kerja sama yang erat antara Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang dalam menanggapi kemungkinan pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.

Sejumlah pejabat AS mengatakan Yoon, yang kemungkinan besar akan dicopot dari jabatannya pada akhir pekan ini karena memberlakuan darurat militer yang berlangsung singkat dan menimbulkan gejolak di negaranya, telah memainkan peran penting dalam aliansi informal AS yang telah dijalin oleh Washington di kawasan Asia-Pasifik.

Diwawancarai VOA pada hari Rabu (11/12), Ketua Komite Angkatan Bersenjata Senat, Senator Jack Reed, mengatakan diplomasi Yoon telah “memperkuat Korea Selatan dalam menghadapi China dan Rusia serta ancaman lain yang muncul di Pasifik.”

BACA JUGA: Presiden Korea Selatan Bertekad "Berjuang Sampai Akhir"

“Kolaborasi antara Korea Selatan, Jepang, Filipina, Australia – yang mungkin akan melakukan lebih banyak hal untuk mencegah permusuhan daripada apa pun. Jadi, hal itu harus dipertahankan,” kata Reed.

Dia menekankan bahwa kehadiran sejumlah besar pasukan AS di Korea Selatan “mencegah Korea Utara melakukan sesuatu yang gegabah dan sangat merusak Korea Selatan.”

Terdapat lebih dari 28.000 tentara AS yang ditempatkan di Korea Selatan. [em/ns]