Tiga negara Eropa telah memecahkan rekor untuk kasus baru COVID-19, mendorong seruan untuk langkah-langkah mendesak guna memperlambat penyebaran.
Slovakia, Republik Ceko dan Hongaria, yang semuanya memiliki tingkat vaksinasi di bawah 60%, Rabu mencapai tingkat infeksi tertinggi baru. Menghadapi kasus yang melonjak itu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, atau ECDC, mengubah kebijakan suntikan penguatnya dan sekarang merekomendasikan suntikan itu untuk orang dewasa di atas 40 tahun.
"Bukti dari Israel dan Inggris menunjukkan peningkatan signifikan dalam perlindungan terhadap infeksi dan penyakit parah setelah dosis suntikan penguat di semua kelompok umur dalam jangka pendek," kata ECDC dalam sebuah laporan yang diterbitkan Rabu (24/11).
BACA JUGA: WHO Peringatkan Kematian Akibat COVID-19 di Eropa Bisa Capai 2,2 Juta"Potensi beban penyakit di Uni Eropa / Kawasan Ekonomi Eropa (EEA) akibat varian Delta akan sangat tinggi pada bulan Desember dan Januari kecuali langkah-langkah kesehatan masyarakat sekarang diterapkan dan dibarengi dengan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan penggunaan vaksin dalam total populasi," tambah ECDC dalam sebuah pernyataan.
Pejabat Slovakia sedang mempertimbangkan penutupan wilayah baru, dan di Republik Ceko, para pejabat bisa memberlakukan mandat vaksin pada orang yang berusia di atas 60 tahun serta pada petugas kesehatan.
Pejabat Hongaria menentang penutupan wilayah tetapi mendorong orang untuk divaksinasi. Austria telah memberlakukan penutupan wilayah yang ketat dan berencana memberlakukan wajib vaksin paling lambat 1 Februari. Beberapa bagian Jerman juga membatasi pergerakan dalam menghadapi kasus lonjakan.
Prancis, Belanda dan Italia diperkirakan akan mengumumkan langkah-langkah baru untuk mengekang penyebaran akhir pekan ini.
COVID-19 pertama kali muncul di China dua tahun lalu dan telah membunuh sedikitnya 5,4 juta orang di seluruh dunia. [my/lt]