Hadapi Wabah Corona, PM Israel Ajak Pesaing Bentuk Pemerintahan Darurat 

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu (tengah) mengunjungi pusat respons virus corona di Kementerian Kesehatan Israel, di Kiryat Malachi, Israel, 1 Maret 2020. (Foto: AP)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (12/3) menyerukan pembentukan sebuah pemerintahan darurat guna menghadapi krisis virus corona.

Dia menawarkan sebuah jalan keluar dari kemacetan yang telah melumpuhkan sistem politik sepanjang tahun lalu.

Netanyahu menawarkan hal itu dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi. Kata Netanyahu, virus itu “tidak membedakan” antara Yahudi dan non-Yahudi, atau antara politik kiri dan kanan.

“Saya serukan pembentukan ini sekarang, malahan malam ini, dari sebuah pemerintahan darurat nasional,” katanya.

“Ini merupakan pemerintahan darurat untuk kurun terbatas. Bersama-sama, kita akan berjuang untuk menyelamatkan nyawa warga,” ditambahkannya. Netanyahu menegaskanpolitik harus dikesampingkan dulu.

Pesaing utamanya, mantan panglima militer Benny Gantz, mengatakan, dia siap untuk membahas kemungkinan pemerintahan persatuan nasional, dan partainya akan melakukan “segala-galanya dalam batas kekuasaan kami untuk mengupayakan langkah maju.”

Bahasa bersahabat dari kedua belah pihak ini menandai perubahan tajam setelah berbulan-bulan pertikaian sengit dan retorika bermusuhan di tengah-tengah pemilihan yang hasilnya tidak pasti awal bulan ini.

Israel cukup terlindungi dari wabah virus orona, meskipun sejauh ini telah menemukan 100 kasus. Namun angka ini mulai naik lagi dalam hari-hari terakhir. [jm/pp]