Haiti Masih Rawan Meski Kenaikan Harga BBM Ditunda

Mobil-mobil berhenti di jalan di Gressiers, Haiti.

Para pengunjuk rasa anti-pemerintah di Haiti hari Senin (9/7) mengorganisasi pemogokan umum setelah demonstrasi anti-kenaikan harga BBM bergulir menjadi aksi kekerasan yang menewaskan sedikitnya empat orang.

Ibu Kota Port-au-Prince yang biasanya ramai, kini sebagian besar sepi karena banyak orang memilih berada di rumah.

Demonstrasi berskala kecil terjadi di ibu kota, Senin (9/7), hari keempat kerusuhan setelah usul kenaikan harga BBM. Para demonstran berjalan menuju ke gedung parlemen, sebelum diusir polisi. Para demonstran kemudian membakar kantor pajak di Tabarre.

Pemerintah Haiti menangguhkan rencana menaikkan harga BBM pada Sabtu (7/7) setelah aksi kekerasan meluas di seluruh ibu kota itu.

Pemerintah Haiti sebelumnya mengatakan akan menaikkan harga BBM hingga 50 persen untuk menyeimbangkan anggaran.

Sampah, penghalang jalan yang menggunakan pohon-pohon, batu, pecahan kaca, ban yang terbakar masih tampak berserakan di jalan-jalan yang hampir kosong di kota-kota di Haiti, mengingatkan akan terjadinya demonstrasi yang menelan korban jiwa itu.

Sebagian orang memperhatikan seruan Presiden Jovenel Moise untuk tetap tenang dan mengikuti aturan hukum, namun lainnya mengabaikannya dan tetap meneror sesama warga. [em/al]