Hakim Mahkamah Agung Brazil, Alexandre de Moraes, yang terlibat dalam perseteruan hukum dengan pemilik platform X, Elon Musk, mengatakan pada Jumat (27/9) bahwa ia akan mengizinkan jejaring sosial tersebut beroperasi kembali di Brazil jika Musk membayar denda $1,84 juta, atau setara dengan Rp27,8 miliar.
Moraes pada bulan lalu memerintahkan penutupan X di Brazil setelah Musk menolak untuk menghapus puluhan akun sayap kanan. Selain itu, Musk juga dianggap gagal menunjuk perwakilan hukum baru di negara tersebut sesuai dengan perintah yang diberikan.
Moraes menyatakan bahwa untuk mengaktifkan kembali X, Musk harus membayar denda sebesar 10 juta real ($1,84 juta atau Rp27,8 miliar), setelah Musk sebelumnya menolak permintaan untuk mencabut penangguhan tersebut.
BACA JUGA: Hakim Brazil Sita $3 Juta dari Elon Musk untuk Bayar Denda XIa juga mengungkapkan pada Jumat (27/9) bahwa platform tersebut akan dikenakan sanksi karena tidak mematuhi perintah penangguhan penggunaan server selama dua hari. Padahal jika X mematuhi aturan itu, maka platform yang sebelumnya bernama Twitter itu dapat menghindari larangan yang berlaku nasional untuk sementara.
Hakim ternama, Moraes, terlibat dalam perseteruan panjang dengan pemilik Tesla dan SpaceX, Elon Musk, dalam upaya memberantas disinformasi di Brazil.
Bentrokan antara pengadilan Brazil dan miliarder yang menentang keras tuntutan itu berkembang menjadi perseteruan berisiko tinggi.
X memiliki lebih dari 22 juta pengguna di Brazil sebelum larangan mulai berlaku pada 31 Agustus.
X pada minggu lalu mulai mematuhi persyaratan pengadilan Brazil agar dapat kembali aktif, termasuk dengan menunjuk perwakilan hukum di negara tersebut.
Musk berulang kali menyerang Moraes di sejumlah unggahan media sosial, menyebutnya sebagai "diktator jahat" dan menjulukinya "Voldemort," seorang tokoh antagonis dari serial "Harry Potter." [ah/ft]