Seorang hakim internasional yang ditugaskan di pengadilan kejahatan perang Khmer Merah di Kamboja mengatakan telah mulai menyelidiki kasus baru tentang sangkaan kekejaman, tanpa dukungan hakim Kamboja yang sama-sama melakukan penyelidikan.
Hakim Swiss Laurent Kasper-Ansermet, dalam sebuah pernyataan hari Kamis di Phnom Penh, mengatakan ia tidak memerlukan persetujuan dari You Bunleng, rekannya dari Kamboja, untuk meneruskan penyelidikan baru. Rincian kasus baru itu belum dirilis.
Kasper-Ansermet mendapat dukungan dari PBB dalam sengketa yang semakin meningkat dengan pemerintah Kamboja, yang telah berusaha menghalangi hakim itu menjalankan tugasnya dan membatasi ruang lingkup penyelidikan pengadilan.
Kasper-Ansermet ditunjuk oleh badan dunia itu untuk mengisi kekosongan ketika hakim Jerman Siegfried Blunk mengundurkan diri tahun lalu untuk memprotes campur tangan pemerintah Kamboja dalam masalah peradilan.
Pengadilan sejauh ini telah memvonis bersalah mantan kepala penjara Khmer Merah Kaing Guek Eav, yang lebih dikenal sebagai Duch. Pengadilan kini menyidangkan tiga anggota senior rezim itu, yang menghadapi tuduhan genosida dan tuduhan-tuduhan lain dalam kematian sebanyak dua juta orang selama kekuasaan rezim itu dari tahun 1975-1979.