Hakim Putuskan Buku tentang Pemerintahan Trump Boleh Diterbitkan

Buku "The Room Where It Happened" yang ditulis mantan penasihat keamanan nasional AS, John Bolton, di Washington, 18 Juni 2020. (Foto: AP)

Seorang hakim federal AS, Sabtu (20/6), memutuskan bahwa buku mengenai pemerintahan Trump yang ditulis oleh mantan penasihat keamanan nasional AS, John Bolton, bisa diterbitkan. Keputusan tersebut diambil, meski ada permohonan darurat dari Departemen Kehakiman untuk mencegahnya.

Buku "buka-bukaan" yang ditulis oleh mantan pembantu presiden yang akan dipasarkan mulai Selasa (23/6). Dalam buku tersebut, Bolton yang menjabat selama 1,5 tahun di Gedung Putih, mengkritisi keputusan kebijakan luar negeri Trump.

Departemen Kehakiman mengatakan bahwa informasi rahasia bisa bocor apabila buku itu diterbitkan. Namun, Hakim Distrik AS Royce Lamberth mengatakan Bolton bisa melanjutkan rencana publikasi bukunya. Lamberth menambahkan bahwa ribuan kopi buku tersebut telah dikirim ke vendor-vendor.

"Seorang individu dengan sebuah buku di tangan bisa menyebarluaskan kontennya dari sebuah kedai kopi," tulis Lamberth. “Dengan ratusan ribu kopi di seluruh dunia -- banyak di redaksi berita -- nasi sudah jadi bubur. Tidak mungkin mengembalikan status quo."

Hakim Lamberth menyimpulkan bahwa Bolton "mempertaruhkan" keamanan nasional AS dan "mengekspos negaranya ke bahaya dan dirinya sendiri ke tanggung jawab sipil (dan kemungkinan kriminal)."

Trump menyebut putusan Hakim Lamberth itu sebagai "KEMENANGAN BESAR PENGADILAN terhadap Bolton" dan mengutip pernyataan Lamberth yang "kuat dan berpengaruh" mengenai Bolton. Bolton telah membantah bukunya mengandung informasi rahasia dan berkeras bahwa seorang pejabat karier Gedung Putih menyetujui naskahnya nya pada April. [vm/ft]