Haley, DeSantis Saling Serang dalam Debat Kandidat Capres Partai Republik

  • Carolyn Presutti

Mantan Duta Besar PBB Nikki Haley dan Gubernur Florida Ron DeSantis saling menunjuk dalam debat presiden Partai Republik CNN di Drake University di Des Moines, Iowa, 10 Januari 2024. (Foto: AP)

Debat kelima kandidat calon presiden AS dari partai Republik pada Rabu (10/1) malam menampilkan dua dari tiga kandidat utama, Gubernur Florida Ron DeSantis dan mantan duta besar AS untuk PBB Nikki Haley.

Perdebatan sengit itu terjadi di negara bagian Iowa, yang akan menyelenggarakan acara pertama pemilihan calon presiden AS dalam waktu kurang sepekan lagi.

Serangan dan tuduhan

DeSantis dan Haley menghabiskan sebagian besar dari acara dua jam itu dengan saling menyerang dan jarang sekali mengkritik kandidat terdepan, mantan presiden Donald Trump.

Ketika ditanya apakah menurutnya Trump memiliki karakter yang sesuai untuk memimpin negara, Haley menghindari menjawabnya secara langsung dengan mengatakan bahwa presiden berikutnya perlu memiliki “kejelasan moral.”

Mantan gubernur South Carolina itu bersikap tegas mengenai hasil pemilu 2020, yang ditolak Trump, dengan mengatakan “Trump kalah, (Presiden AS Joe) Biden menang.”

BACA JUGA: Untuk Ketiga Kalinya, Trump Calonkan Diri Jadi Capres AS

“Cara berpikir PBB”

Dalam salah satu pernyataannya yang menonjol, DeSantis menyebutkan persetujuan Haley bagi dana untuk mendukung Ukraina sebagai “cara berpikir PBB,” bertindak seolah-olah AS memiliki sumber daya tak terbatas. DeSantis mengatakan, “Kita bisa mengeluarkan duta besar dari PBB tapi kita tak bisa mengeluarkan PBB dari duta besarnya.”

Haley berbeda sikap dari penolakan yang kian besar dari Partai Republik mengenai bantuan untuk Ukraina. Ia mendukung penyediaan peralatan dan persenjataan karena memprediksi jika Rusia menang, “Polandia, negara-negara Baltik akan menjadi sasaran selanjutnya, dan ini membuat AS terancam.” Namun, ia menentang pengiriman dana untuk negara asing mana pun, mengingat ketidakmampuan untuk melacaknya.

Mengenai konflik antara Israel dan Hamas, DeSantis mengatakan “Hamas menginginkan holokos kedua sehingga AS harus mendukung Israel.” Haley juga mendukung Israel. DeSantis mengatakan ia tidak mendukung solusi dua negara bagi Israel dan Palestina.

Tak seorang pun kandidat yang akan mendukung serangan di dalam Iran untuk menghentikan meluasnya perang Israel-Hamas, tetapi Haley akan “menyingkirkan produksi yang memungkinkan Iran untuk menyerang” pasukan Amerika di Irak dan Suriah.

Gubernur Florida Ron DeSantis, kiri, berbicara di debat calon presiden Partai Republik CNN dengan mantan Duta Besar PBB Nikki Haley, kanan, di Drake University di Des Moines, Iowa, Rabu, 10 Januari 2024. (Foto: AP)

DeSantis berbicara mengenai perlunya memisahkan ekonomi China dan Amerika, khususnya terkait dengan industri farmasi dan persenjataan, dengan memberi insentif pajak dan peraturan untuk perusahaan-perusahaan AS.

Tidak ada amnesti imigrasi

Mengenai imigran tanpa dokumen, Haley mendukung pencabutan dana untuk kota-kota pemberi suaka, 25 ribu lebih petugas pengawas perbatasan imigrasi, dan mengubah istilah “tangkap dan bebaskan” menjadi “tangkap dan deportasi.” DeSantis ingin menerapkan biaya pengiriman uang ke negara-negara asing untuk membiayai pembangunan tembok perbatasan

Tak seorang pun kandidat yang akan memberikan amnesti bagi lebih dari 10 juta imigran gelap yang tinggal di AS. DeSantis mengusulkan pencabutan tunjangan yang mereka terima dan menghilangkan hal-hal yang mengundang masuknya imigran; Haley mengatakan ia akan mendeportasi mereka karena mereka “memotong jalan” para imigran resmi.

BACA JUGA: Dalam Kampanye, Biden Bandingkan Trump yang 'Sakit' dengan Nazi

Selama dua jam debat, DeSantis menyerang Haley karena mengubah sikap terhadap beberapa isu penting, yang mendorong Haley untuk berulang kali mengarahkan penonton ke situs web yang mencantumkan apa yang disebutnya sebagai kebohongan DeSantis.

Trump adakan pertemuan sendiri

Trump, yang menghadapi 91 tuntutan pidana dalam empat dakwaan, unggul 30-40 poin atas kedua pesaingnya dalam jajak pendapat di Iowa.

Sebagaimana yang telah menjadi polanya dalam empat debat sebelumnya, Trump tidak menghadapi langsung para pesaingnya dalam debat di CNN itu. Ia memilih mengadakan pertemuan di lokasi berjarak 3 kilometer dari tempat debat dalam acara yang ditayangkan jaringan televisi Fox.

Mantan presiden itu mengindikasikan bahwa ia tahu calon wakil presidennya, jika ia menjadi calon presiden partainya, tetapi ia tidak memberi petunjuk sama sekali mengenai itu. [uh/ab]